Tidak diragukan lagi bahwa menghafal sebuah hadits tanpa sanad lebih mudah bagi orang yang baru mencoba untuk menghafalnya. Tetapi menghafal hadits yang lebih sulit akan mempermudah kita untuk menghafal hadits-hadits lain
مثال :
لو أراد شخص أن يحفظ سورة البقرة مثلاً , لا شك أن الأسهل والأولى الحفظ من أول السورة , لكن لو قام قبل البدء بحفظ السورة بحفظ آية الدَّيْن – وهي أطول آية في السورة وفي القرآن – لا شك أن ذلك سوف يسهل عليه حفظ السورة كاملة , وسوف يجد في نفسه همه عاليه بإذن الله تعالى .
Contoh: Kalau ada orang yang mau menghafal Surat Al-Baqarah misalnya, maka cara yang paling mudah adalah dengan menghafal dari awal surat. Tapi kalau dia memulai hafalannya dengan ayat dain (ayat utang-piutang), yang mana ayat tersebut merupakan ayat terpajang di dalam Surat Al-Baqarah bahkan diantara semua ayat dalam Al-Qur’an, maka hal itu akan mempermudah dia dalam menghafal Surat al-Baqarah secara keseluruhan. Dan dia akan mendapatkan motivasi yang tinggi di dalam dirinya.
سوف أضع في هذا الموضوع إن شاء الله تعالى مجموعة من الأحاديث بالسند , مع طريقة لتسهيل حفظ الحديث بالسند , أي أن الموضوع سوف يركز على السند أكثر من المتن , وعلى الله توكلت وباسمه تعالى أبدأ .
Dalam pembahasan ini saya akan memberikan satu contoh hadits dan cara mudah penghafalan matan beserta sanadnya. Oleh karena itu pembahasan ini akan lebih fokus kepada sanadnya daripada matannya.
الحديث الأول : من صحيح البخاري – كتاب الجنائز – باب ما جاء في الجنائز ومن كان آخر كلامه لا إله إلا الله .
Hadits yang pertama: Diambil dari Kitab Shahih Al-Bukhari, bab Janaiz, yaitu bab yang menerangkan tentang pengurusan jenazah dan ketumaan orang yang di akhir hidupnya mengucapkan kalimat “La Ilaha Illallah”.
حدثنا موسى بن إسماعيل حدثنا مهديُّ بن ميمونٍ حدثنا واصلٌ الأحدبُ عن المَعْرورِ بن سويدٍ عن أبي ذر قال
Telah bercerita kepada kami Musa Bin Ismail telah bercerita kepada kami Mahdi Bin Maimun telah bercerita kepada kami Washil Bin Al-Ahdab dari Al-Ma’rur Bin Suwaid dari Abi Dzar dia berkata,
قال رسول الله أتاني آتٍ من ربي فأخبرني أو قال بشَّرني أنه من مات من أمتي لا يشرك بالله شيئاً دخل الجنة , قلت وإن زنى وإن سرق , قال وإن زنى وإن سرق
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: telah datang seorang utusan dari Tuhanku kemudian dia memberitahuku, di redaksi lain: dia memberiku kabar gembira; bahwa siapapun dari umatku mati sedang dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka dia pasti kelak masuk Surga. Kamudian aku (Abi Dzar) berkata: walaupun dia berzina dan mencuri? Rasulullah menjawab: walaupun dia berzina dan mencuri.
الآن نأتي إلى طريقة حفظ السند , أولا نحفظ اسم الصحابي الذي روى الحديث ونسميه باسمه , والصحابي هنا هو ( أبي ذر الغفاري ) , إذا نقول هذا حديث أبي ذر.
Sekarang mari kita membahas mengenai cara menghafal sanad. Pertama, kita hafal nama-nama sahabat yang meriwayatkan hadits tersebut dan kita beri nama hadits tersebut dengan nama sahabat yang meriwayatkannya. Dan diantara perawi di atas yang merupakan sahabat adalah Abu Dzar Al-Ghifari. Oleh karena itu kita namai hadits di atas dengan hadits abi dzar.
ثم بعد ذلك نقسم السند إلى قسمين أو باعتبارين :
الأول : أسماء الرواة .
الثاني : صيغ النقل
Langkah kedua, kita bagi hadits ini menjadi dua bagaian:
- Nama-nama para perawinya
- Bentuk naqlnya (perpindahan)
أسماء الرواة في هذا الحديث حسب التسلسل :
1 – موسى بن إسماعيل .
2 – مهدي بن ميمون .
3 – واصل الأحدب .
4 – المعْرور بن سويد .
5 – أبي ذر ررر .
Nama-nama perawi secara berurutan di hadits ini adalah sebagai berikut:
- Musa bin Ismail
- Mahdi bin Maimun
- Washil bin Al-Ahdab
- Al-Ma’rur bin Suwaid
- Abi Dzar
صيغ النقل حسب التسلسل :
1 – حدثنا
2 – حدثنا
3 – حدثنا
4 – عن
5 – عن
6 – قال : قال رسول الله ( هذه هي الصيغة التي تلي إسم الصحابي وهي في هذا الحديث ” قال ” وفي أحاديث أخرى غير ذلك ) .
Adapun bentuk naqlnya secara berurutan sebagai berikut:
- Hadatsna (bercerita)
- Hadatsna (bercerita)
- Hadatsna (bercerita)
في البداية نحفظ أسماء الرواة بالتكرار حسب التسلسل , وبعد حفظ أسماء الرواة نحفظ كل صيغة سابقة لإسم الرواي كما هو في السند , ونربط في الذاكرة بين الصيغة وبين إسم الراوي الذي يليها
Kita mulai dengan menghafal nama-nama perawi sesuai urutan dan mengulanginya berkali-kali. Setelah itu kita hafalkan bentuk-bentuk naqlnya sambil menyebutkan nama perawi setelah masing-masing bentuk naql teresebut sebagai mana tertera dalam sanad dan kita sambungkan dalam ingatan kita antara nama dan bentuk naql setelahnya.
Contoh:
حدثنا = موسى بن إسماعيل .
حدثنا = مهدي بن ميمون .
حدثنا = واصل الأحدب .
عن = المعْرور بن سويد .
عن = أبي ذر = قال : قال رسول الله .
الآن أترككم مع محاولة حفظ الحديث بالسند والله الموفق .
Sekarang silahkan anda mencoba menghafal hadits beserta sanadnya.*/Fadli Maskur, diambil dari laman http://majles.alukah.net