Hidayatullah.com–Ramadhan, waktu terbaik untuk berhenti merokok, khususnya bagi mereka yang beragama Islam.
Ini karena seseorang yang menjalani ibadah puasa lebih bersemangat dari segi rohani, kata pakar berhenti merokok, Swinder Jit Jag Singh.
Pria yang lebih akrab disapa sebagai Sister Swinder mengatakan, praktik berpuasa, yaitu tidak makan dan minum, ikut memfasilitasi perokok untuk menghindari asap beracun karena golongan ini biasanya merokok setelah makan.
“Cuma ketika setelah berbuka biasanya mereka akan rokok balik.
“Jadi, kali ini, saya nasehatkan pada yang akan berhenti merokok, lalu makan, jangan ambil rokok. Terus saja ‘lari’ pergi masjid atau surau.
“Sibukkan diri dengan kegiatan di masjid, shalat dan ibadah banyak-banyaknya, jadi semangat Andapun akan kuat,” saran dia sebagaimana dikutip Kantor Berita BERNAMA.
Sister Swinder percaya jika seseorang itu memiliki kekuatan untuk berpuasa, ia juga memiliki will power atau tekad yang cukup kuat untuk terus berhenti merokok.
Berhenti Segera
Dia juga percaya cara terbaik untuk berhenti merokok adalah secara langsung atau cold turkey.
“Saya rekomendasikan berhenti terus, karena berdasarkan pengalaman saya sebagai konselor berhenti merokok selama 23 tahun, memang cara ini lebih berhasil.
“Kalau cara berhenti sedikit-sedikit, maksudnya coba mengurangi rokok sedikit demi sedikit, jarang efektif pada pasien saya,” katanya yang kini memimpin Klinik Berhenti Merokok di Asosiasi Nasional Kanker Malaysia (NCSM) di Kuala Lumpur.
Menurut Sister Swinder, mereka yang mencoba berhenti secara sedikit demi sedikit biasanya hanya akan berhasil mengurangi rokok untuk satu periode tertentu saja, tetapi kemudian konsumsi rokok mereka akan meningkat kembali.
“Graf (konsumsi rokok) mereka macam ombak, fluktuasi, turun naik, tapi tak pernah benar-benar berhenti.
“Sebab itulah siapa yang datang menemui saya, saya akan menyuruhnya berhenti seketika.
“Kalau sedikit-sedikit begini hanya akan boros obat,” katanya.
Ikrar
Jelasnya, mereka yang datang ke kliniknya akan dijelaskan tentang gejala akibat berhenti merokok atau withdrawal symptoms seperti batuk, pilek dan sakit kepala, sehingga mereka dapat siap untuk menghadapi efek-efek itu.
Setelah membaca dan menandatangani ikrar berhenti merokok, mereka akan turut diberikan dengan obat atau NRT (nicotine replacement treatment) dalam bentuk stiker atau permen karet.
“Berdasarkan pengalaman saya, kalau pada bulan Ramadhan, banyak dari mereka memberitahu kita yang mereka tak perlu obat.
“Biasanya dalam bulan puasa ini semangat mereka, will power, lebih kuat, oleh sebab itu pada sesiapa yang nak berhenti merokok itu ambil kesempatan, berhenti saja sekarang!” tegasnya.
Klinik
Menurut NSCM setidaknya 20.000 orang Malaysia meninggal karena penyakit terkait rokok pertahun, seperti kanker paru-paru, 13 jenis kanker lainnya, penyakit jantung, darah tinggi dan diabetes.
Asosiasi itu meluncurkan Klinik Berhenti Merokok yang pertama di kantor pusatnya di Jalan Raja Muda Abdul Aziz, Kuala Lumpur, pada Februari tahun lalu.
Usaha itu bertujuan membantu rakyat Malaysia menghentikan kecanduan pada rokok dan tembakau, selain mengurangi tingkat penyakit, khususnya kanker, dan kematian terkait penggunaan tembakau di negara ini.
Sampai saat klinik tersebut telah merawat 22 perokok dengan lebih dari setengah dari mereka telah berhasil berhenti merokok.*