Hidayatullah.com -Juventus Cristiano Ronaldo menunjukkan kembali dukungannya kepada Palestina ketika dilaporkan menyumbang US $ 1,5 juta atau Rp21,6 miliar untuk warga Palestina.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Bikin Terenyuh, Cristiano Ronaldo Sumbang Rp 21,6 Miliar untuk Palestina melalui Onwadan Charity Foundation.
Kontribusi tersebut dikatakan sebagai tanda keprihatinan Ronaldo terhadap kesengsaraan warga Gaza yang terus membombardir Israel meskipun bulan Ramadhan.
Sementara Ronaldo sendiri belum mengomentari klaim tersebut, berita tentang dugaan bantuan ini awalnya diterbitkan tanggal 14 Mei sebuah media Albania tanpa konfirmasi dari tim pesepakbola.
Ini bukan pertama kalinya bahwa Ronaldo menunjukkan solidaritas dengan Palestina.
Striker Juventus ini tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa ia selama ini sangar pro-Palestina, menyatakan dukungannya untuk Palestina beberapa kali di masa lalu, kutip Press TV.
Pada 2012, bintang berusia 28 tahun itu memberikan Golden Boot Award kepada yayasan Real Madrid, yang kemudian dilelang untuk mengumpulkan uang guna membangun sekolah di Otoritas Palestina.
Pada 2013, ia menolak menggesekkan kaos dengan seorang pemain Israel untuk menunjukkan dukungan bagi hak-hak Palestina.
Meskipun dia berjabat tangan, dia minta diri dengan menjelaskan bahwa dia tidak bisa mengenakan kemeja dengan bendera negara itu, lapor pers.
Pemenang lima kali Ballon d’Or juga menolak untuk berganti baju dengan pemain Israel setelah kualifikasi Piala Dunia antara Portugal dan Israel pada 2013.
Ronaldo juga bertemu dengan Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun Ahmad Daubasha – satu-satunya keluarga Palestina yang selamat dari serangan pemukim Israel, diterima tahun 2016 di pusat pelatihan Real Madrid, di mana ia memotret dirinya sendiri bersama bocah itu, memberinya t kemeja.
Tidak cukup dengan itu, Ronaldo juga menyumbangkan sejumlah besar kepada Yayasan Make-A-Wish dan Palang Merah, dan dia juga memainkan peran duta besar untuk beberapa badan amal, seperti Save The Children, Unicef dan The World Vision.
Warga Palestina telah mengadakan aksi unjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza untuk memprotes pengepungan di daerah kantong itu dan menuntut hak bagi para pengungsi untuk kembali ke rumah mereka setelah diusir Israel selama pendirian ‘negara Israel’ tahun 1948. *