Hidayatullah.com — Jama’ah Muslim dari seluruh dunia kembali melaksanakan umrah, pada hari pertama Ramadhan. Tahun ini, hanya jama’ah yang divaksinasi yang diberi izin menunaikan ibadah umrah dan shalat Tarawih di Masjidil Haram, lapor Middle East Eye.
Umrah, tidak seperti Haji, tidak wajib dan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Para jama’ah ikut shalat berjamaah sambil mematuhi jarak sosial dan memakai masker untuk meredam penyebaran pandemi Covid-19.
Masjidil Haram Mekkah hanya mengizinkan jamaah yang divaksinasi untuk mengunjungi situs suci tersebut, dalam upaya mencegah penyebaran virus.
Biasanya, bulan Ramadhan dipenuhi gelombang jama’ah umrah yang berbondong-bondong datang ke dua Masjid suci di Mekkah dan Madinah.
Menurut Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terdapat tiga kategori orang dianggap telah “diimunisasi”. Ini termasuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin virus corona, mereka yang telah menerima satu dosis setidaknya 14 hari sebelum keberangkatan, dan orang yang telah pulih dari infeksi.
Kapasitas Masjidil Haram selama Ramadhan akan menampung 50.000 jamaah umrah dan sekitar 100.000 jemaah per hari. Pembatasan juga diberlakukan pada shalat Tarawih dan Qiyamul Lail, di mana pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Urusan Islam menyatakan bahwa shalat tidak boleh melebihi 30 menit di semua masjid di seluruh kerajaan.
Masih belum jelas apakah kebijakan itu akan diperpanjang hingga untuk haji, yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini. Tahun lalu, Arab Saudi untuk sementara menangguhkan perjalanan ke situs paling suci di negara itu di tengah kekhawatiran hal itu akan mendorong penyebaran virus. Penangguhan membuat agen perjalanan berebut untuk mengatur ulang pemesanan. Banyak jamaah juga membatalkan perjalanan mereka.
Hanya 10.000 penduduk Muslim di Arab Saudi yang diizinkan untuk menyelesaikan haji tahun lalu, perbedaan yang signifikan dari 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia yang berpartisipasi pada 2019.
Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 390.000 kasus virus corona dan 6.700 kematian sejak awal pandemi tahun lalu. Pihak berwenang menyatakan bahwa Umrah akan diizinkan untuk kembali ke kapasitas penuh setelah ancaman pandemi dihilangkan.*