DDII – Aceh
“Mencari Pemimpin Yang Berkomitmen Menjalankan Syariat Islam”
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dewan Da’wah Aceh sebagai lembaga da’wah memiliki peran dan fungsi yang strategis apabila dikaitkan dengan penerapan syari’at Islam dan pergantian kepemimpinan di Aceh. Strategis karena dalam banyak hal kepemimpinan merupakan posisi yang sangat menentukan terimplimentasi Syariat Islam.
Bagi Dewan Da’wah, Pilkada bukan hal yang menjadi konsen, namun siapa yang menjadi pemimpin Aceh merupakan hal yang penting karena berkaitan dengan penerapan Syariat Islam. Saat ini, implementasi Syariat Islam secara kaffah-belum maksimal terwujud dan bahkan berada dipersimpangan jalan. Para stakeholders sepertinya tidak memberikan perhatian yanag serius dan terkesan berjalan sesuai dengan kepentingannya.
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bahkan tidak memasukkan masalah ini sebagai Prolegda 2011. Eksekutif dan banyak pihak terkejut atau pura-pura terkejut ketika ada fakta orang Aceh yang murtad dan memasuki ajaran sesat, Prostitusi dan Trafikking merajalela bahkan hampir menyerupai gunung es, penderita HIV/AIDS meningkat, anak PUNK yang meresahkan, narkoba dan psikotropika tidak terkendali.
Dalam konsep Dewan Da’wah semua masalah di atas, Insya Allah akan selesai secara bertahap kalau Syariat Islam ditegakkan. Pemahaman ini didasari pada konsep Al-Quran dan Sunnah Rasul. Bukti tentang ini ditunjukkan ketika masa Rasullullah dan para Khulafaurrasyidin menjadi pemimpin negara.
Karena itu, bagi Dewan Da’wah melihat pergantian kepemimpinan di Aceh menjadi penting dan patut di bahas secara mendalam. Pembahasan ini bukan mengarah kampanye apalagi mendukung salah satu kandidat, tetapi memberikan kontribusi pikiran kepada masyarakat untuk menemukan kandidat yang memenuhi kriteria minimum sebagai pemimpin Islam atau setidaknya berkomitmen menegakkan syariat Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah.
Dalam kerangka inilah Dewan Da’wah menginisiasi dan mengambil kesempatan pada acara pelantikan untuk membuat seminar dalam rangka mengidentifikasi kriteria pemimpin yang berkomitmen seperti disebut di atas.
Komitmen pemimpin sangat penting dan perlu diperhatikan oleh semua masyarakat Aceh karena seperti di sampaikan di atas bahwa pelaksanaan Syariat Islam atau ketentuan perundangan lain sangat tergantung pada pemimpin. Apabila pemimpin memiliki komitmen yang tinggi, maka semua masalah dalam masyarakat akan terwujud dengan baik dan benar.
Seminar yang dilaksanakan pada tanggal hari Sabtu, 21 Januari 2012 di Aula Mahkamah Syar’iyah Provinsi Aceh, dalam rangka menyongsong Pilkada di Aceh dan juga mengisi acara Pelantikan Pengurus Wilayah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Aceh periode 2011-2015 yang telah memilih kembali Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan Sebagai Ketua Umum dalam Musywil Ke-3 pada bulan Juli 201.
”Mencari Pemimpin Aceh Yang Islami dan Berkomitmen Menjalankan Syariat Islam” menjadi tema seminar yang akan dibahani oleh Drs. H. Amlir Syaifa Yasin, MA (Sekjen Dewan Da’wah Pusat) dan Dr. H. Syukri M. Yusuf, Lc, MA (Akademisi Hukum Islam/Pengurus Dewan Da’wah Aceh)
Adapun hasil yang diharapkan dari seminar tersebut adalah; teridentifikasi kriteria pemimpin yang Islami dan kondisi riil pelaksanaan syariat Islam saat ini, diketahui tantangan dan peluang serta komitmen pelaksanaan syariat Islam yang kaffah di Aceh dari calon pemimpin yang akan datang.
Seminar dan pelantikan akan dihadiri sekitar 250 peserta, terdiri dari Pengurus Pusat Dewan Da’wah, Unsur Pemerintah Aceh, Ormas, OKP, Pengurus BKM, lembaga da’wah, para guru dan dari kalangan pers.
Banda Aceh, 18 Januari 2012
Panitia Pelaksana,
Enzus Tinianus, SH
Ketua