Situasi ekonomi kemungkinan akan membuat NATO terpecah, sebagian terus mendukung Ukraina, sebagian lagi mundur dari medan perang dan membiarkan Ukraina sendirian
Hidayatullah.com | SETELAH lebih dari lima bulan, Perang Rusia vs Ukraina akan memasuki fase baru yang cukup berbahaya bagi Ukraina. Mulai tibanya musim dingin akan membalikkan situasi, Ukraina yang selama musim panas ini ini mampu bertahan, diperkirakan akan jatuh pada musim dingin ini.
Jurnalis Amerika Thomas Friedman menyatakan bahwa Perang Rusia vs Ukraina akan memasuki fase genting. Fase yang paling berbahaya sejak awal perang.
Bisa jadi akan mengakhiri perang, dengan kemenangan di pihak Rusia. Lepas dari fakta bahwa ratusan tentara dan jenderal Rusia mati dan kerugian ekonomi yang amat besar yang telah ditanggung Rusia.
Menurut Friedman naiknya secara signifikan harga gas alam, bensin dan bahan makanan di Eropa akan memaksa jutaan keluarga di Uni Eropa (UE) untuk memilih antara pemanas dan makanan. Kita tahu itu pilihan yang amat sulit.
Karena di musim dingin pemanas dan makanan adalah faktor penting bagi kelangsungan hidup mereka.
Musim dingin, senjata pamungkas Putin
Strategi musim panas NATO hanya berhasil memperlemah Putin tetapi tidak membuatnya menyerah. Berbeda dengan musim dingin Putin.
Friedman yakin bahwa Putin sangat siap untuk melanjutkan perang di Ukraina. Karena di musim dingin ini inflasi akan naik secara ugal-ugalan. Harga energi bahan bakar dan harga pangan di Eropa akan terus meroket di musim dingin, sementara Eropa sudah kehabisan cadangan uang untuk menjaga kestabilan mata uang mereka.
Situasi ekonomi ini kemungkinan besar akan membuat NATO terpecah. Sebagian akan terus mendukung Ukraina sebagian lagi mundur dari medan perang, membiarkan Ukraina sendiri.
Friedman percaya bahwa Putin bertaruh pada sejumlah faktor, termasuk suhu yang lebih rendah di Eropa selama musim dingin dari biasanya, penurunan pasokan minyak dan gas global dengan harga energi yang tinggi, dan seringnya pemadaman listrik di beberapa negara karena kekurangan energi.
Hal inilah yang akan membawa anggota NATO Eropa untuk menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membuat perjanjian dengan Rusia – apa pun sifatnya – untuk menghentikan pertempuran. “Putin pasti memberi tahu tentara dan jenderalnya yang kelelahan: ‘Lanjutkan sampai Natal, musim dingin adalah teman kita’,” kata Friedman.
Penulis percaya bahwa strategi Putin valid, karena sebuah laporan yang diterbitkan oleh New York Times pekan lalu mengatakan bahwa seorang pejabat Gedung Putih khawatir bahwa babak baru sanksi Eropa yang bertujuan membatasi aliran minyak Rusia ke Eropa, malah berbalik menjadi pukulan mematikan bagi Uni Eropa. Hal ini juga memperburuk ekonomi AS dan negara-negara Barat.
Rangkaian peristiwa ini dapat memperburuk krisis pangan akut yang menimpa negara-negara di seluruh dunia. Upaya NATO dan Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor minyak Rusia ke Eropa telah menyebabkan kenaikan harga minyak sekitar $200 per barel atau lebih.
Harga gas alam di Eropa telah meningkat sekitar 700% sejak awal tahun lalu, yang telah menempatkan benua Eropa di ambang resesi ekonomi.*/Hariono, artikel diambil dari Aljazeera bahasa Arab