Hidayatullah.com– Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menanggapi salah satu hasil Kongres Nasional Alumni 212, yang mengangkat Habib Rizieq Shihab sebagai imam umat Islam Indonesia.
Menurutnya, selama ini yang ada hanyalah imam atau pemimpin bagi ormas masing-masing.
Karenanya, menurut Kiai Ma’ruf, yang menjadi imam adalah lembaga. Yakni MUI sebagai tenda besar ormas Islam.
“Orang-orang sepakat yang jadi imam itu MUI sebagai kelembagaan. Bukan saya sebagai Ketua Umum,” ujarnya kepada hidayatullah.com, di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (05/12/2017).
Baca: Habib dan Ulama Palembang Nobatkan Habib Rizeq jadi Imam Besar Umat Islam
Ia menjelaskan, di MUI koordinasi dan arahan-arahan dibuat. Oleh karena itu, Kiai Ma’ruf mengimbau, agar gerakan-gerakan yang ada tidak keluar dari koordinasi.
Sebelumnya, Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma’arif mengatakan, Kongres 212 menguatkan komitmen seluruh alumni mengangkat Habib Rizieq Shihab sebagai imam besar umat Islam Indonesia.
“Inti dari maklumat kami semua peserta kongres menguatkan kembali komitmen kembali seluruh alumni 212, Habib Rizieq sebagai imam besar umat Indonesia. Oleh karenanya, meminta dengan sangat kepada pemerintah menghentikan kriminalisasi kepada kita seluruh kasus yang dimanipulasi,” kata Slamet di panggung Reuni Alumni 212, Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (02/12/2017).
Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab menyatakan dukungannya atas MUI bahwa lembaga itu sebagai wadah yang memayungi ormas-ormas Islam.
“MUI ini, kan, boleh dikatakan selama ini menjadi payung daripada semua ormas,” ujar Habib Rizieq dalam wawancara khusus dengan Kelompok Media Hidayatullah di kediamannya di Petamburan, Jakarta, Maret lalu sebelum ia terbang ke Arab Saudi.
“Agendanya MUI ini ingin menyatukan semua ormas, menyamakan persepsi, tentang bagaimana kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara,” tambah Habib Rizieq.*
Baca: Himpunan Ulama Aceh Nobatkan Habib Rezieq ‘Imam Besar Umat Islam’