Hidayatullah.com–Bertempat di Aula Masjid Jogokariyan, Yogjakarta, hari Jum’at, (12/01/2018) berlangsung acara temu alumni Program KaderisasiUlama (PKU) Gontor.
Menurut Khoirul Umam, M.Ec, Direktur Pelaksana acara ini, pihaknya telah mengundang seluruh alumni PKU Gontor yang berada di wilyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
“Saat ini Program Kaderisasi Ulama sudah menginjak tahun yang ke 11, banyak suka dan duka dilalui dalam pelaksanaanya, Alhamdulillah kami tetap konsisten dalam menghadapi tantangan pemikiran. Kemudian kami ucapkan terimakasih kepada para alumni yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir pada malam hari ini,” demikian ujar Khoirul Umam.
Pada acara malam hari dilanjutkan berbagai pengalaman dan para alumni bertemakan Koordinasi Dakwah di Era Milenial dihadiri 24 orang alumni PKU Gontor mulai dari angkatan pertama hingga angkatan kesepuluh.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian tausyiah dari Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Wakil Rektor I Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor yang juga merupakan Direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSITS).
“Perlunya umat Islam ini saling bertemu, bertemu bukan hanya sekedar formalitas. Tetapi bertemu pikiran dan gagasan. Ini strategis untuk menghadapi tantangan yang secara diam-diam masuk dalam komunitas muslimin,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Dr. Hamid Fahmy mengungkapkan perlunya menyatukan suatu komunitas muslim.
“Untuk mempersatukan komunitas setidaknya perlu empat hal: Pertama, menciptakan lingkungan yang saintifik, masyarakat yang saling membutuhkan sepertihalnya keluarga (ekslusif untuk melindungi). Kedua, saling mendukung. Ketiga, menciptakan networking yang kuat. Keempat, adanya kegiatan-kegiatan di dalam komunitas tersebut.”
Dr. Hamid Fahmy menjelaskan, “Kalau ada silaturahmi kita mempunyai istilah silahi ilmiyah, hubungan itu bukan hanya berdasarkan kasih saying tetapi juga berhubungan tentang masalah ilmu sebab ternyata umat Islam ini ketika bicara ilmu itu bersatu tetapi ketika berbicara politik terpecah belah. Gimana cara menyatukannya? Berbicaralah politik secara ilmiyah.”
Baca: Hamid Fahmi: “Penggunaan Istilah ‘Moderat, ‘Radikal’ dan ‘Toleran’ Sarat Kepentingan Barat”
Usai penyampain dari Dr. Hamid seluruh alumni PKU Gontor mengutarakan pengalaman dan tantangan dakwah di masing-masing daerahnya. Harapan Gus Hamid, demikian beliau akrab disapa, kepada para alumni PKU untuk menjalin networking antar alumni PKU Gontor guna merespon tantangan pemikiran dan isu nasional pada saat ini.
Dari beberapa pengalaman dan peran alumni PKU wilayah DIY dan Jawa Tengah di masyarakat Hamid Fahmy menyimpulkan bahwa Program Kaderisasi Ulama menghasilkan kader-kader aktivis sekaligus intelektualis.
Di akhir acara, penulis buku MISYKAT ini memberikan masukan para alumni DIY, dengan menyarankan membuat komunitas keilmuan dengan melibatkan mahasiswa sedangkan di Jawa Tengah membuat dauroh-dauroh keilmuan.*/Hibatul Wafi, alumnus Program Kaderisasi Ulama Angkatan X