Hidayatullah.com—Kolombia akan menyemprotkan herbisida lewat udara atas ladang-ladang tanaman koka guna memangkas produksi kokain yang melonjak belakangan ini, demikian diumumkan oleh Presiden Juan Manuel Santos.
Negera di Amerika Selatan itu melarang penggunaan pesawat untuk menyemprotkan herbisida glyphosate pada tahun 2015, setelah pengadilan konstitusi memutuskan bahwa tindakan itu dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan merusak lingkungan.
Akan tetapi, hari Selasa (26/6/2018) Santos mengatakan bahwa pesawat tanpa awak (drone) yang dipergunakan untuk menyemprotkan herbisida akan terbang rendah sehingga mengurangi risiko. “Sama seperti apa yang kita lakukan selama ini, yang mana petugas pembasmi memanggul tangki di pundaknya menyemprot ke tanah,” kata Santos seperti dilansir DW. Drone juga akan menyemprotkan glyphosate dengan konsentrasi 50 persen lebih rendah dari yang digunakan sebelumnya.
Hari Senin, Amerika Serikat mengatakan bahwa produksi kokain di Kolombia naik hampir 20 persen pada 2017, dengan luas lahan yang dipergunakan untuk menanam koka bertambah 10 persen.
Kolombia merupakan salah satu negara penghasil kokain paling banyak di dunia, dan sebagian besar kokainnya berakhir di Amerika Serikat. Washington memberikan dana $10 miliar kepada Kolombia guna membantu negara itu memerangi geng dan kelompok paramiliter –yang jumlahnya tak terhitung– yang terlibat dalam produksi, penyelundupan dan perdagangan narkotika.*