PEMANDANGAN unik terhidang di sela-sela acara Silaturahim Nasional Hidayatullah di Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur yang ditutup pada Ahad (25/11/2018) sebelum zuhur.
Rangkaian Silatnas tersebut berlangsung pada tanggal 20-25 bulan ini. Setiap bakda shalat subuh berjamaah, dilakukan pembelajaran terkait tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Salah satu metode yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah ditampilkannya “parade huruf hijaiyah” di depan mihrab masjid.
Pembelajaran tahsin tersebut dipimpin oleh salah seorang pengajar muda bersanad yang pernah kuliah di Mesir, Rifai Al-Haq. Di depan ribuan peserta Silatnas, Rifai menjelaskan tempat keluar masing-masing huruf yang ditampilkan di depan jamaah.
Huruf-huruf raksasa itu dibuat di atas triplek dengan kayu pegangan masing-masing. Setiap huruf dibawa oleh satu orang. Semua pembawa huruf hijaiyah itu adalah para santri penghafal Al-Qur’an (hafizh).
Para pembawa huruf itu dipanggil secara bergiliran oleh Rifai untuk maju ke depan sesuai huruf-huruf yang dijelaskan berdasarkan pembagian tertentu. Terkadang satu huruf saja, kadang dua huruf, atau lebih dari itu. Mereka bergantian masuk-keluar ruang utama masjid layaknya sedang berparade.
Untuk semakin memudahkan para jamaah memahami penjelasan sang ustadz, panitia juga menyiapkan dua layar khusus di depan jamaah yang menampilkan materi terkait pelajaran tersebut.
Perbaikan cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar menjadi salah satu fokus utama jamaah Hidayatullah termasuk saat Silatnas kemarin.*