Hidayatullah.com | PEMBATASAN Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah pada praktiknya belum terlaksana sepenuhnya di lapangan.
Hal ini terlihat misalnya di Kota Depok, Jawa Barat. Di saat anjuran bekerja di rumah atau dikenal dengan istilah work from home (WFH), masih banyak sekelompok orang yang justru berkeliling di luar rumah untuk mencari nafkah.
Sebagaimana pengamatan hidayatullah.com beberapa pekan belakangan ini, pada salah satu kompleks pemukiman warga, sejak pembatasan sosial diberlakukan, terjadi peningkatan orang atau sekelompok orang yang berkeliling ke sini demi mencari duit.
Mereka antara lain para pengamen, penjual keliling, penggelar “topeng monyet”, dan lain sebagainya.

Pandemi Covid-19 memang berdampak pada menurunnya pendapatan ekonomi kalangan masyarakat, terutama yang sangat terpengaruh adalah kelompok menengah ke bawah. Banyak pula pekerja kehilangan pekerjaan.
Akibatnya, di antara yang terdampak itu ada yang beralih profesi demi tetap menyambung hidup.

Uniknya, masih pantauan hidayatullah.com, di pemukiman itu cukup sering terpantau para pengamen dengan tampang diperkirakan masih usia remaja atau sekolah menengah, datang berkeliling mengamen. Sekolah-sekolah memang diliburkan demi pencegahan Covid-19.

Di saat anak-anak sekolah dan para karyawan diimbau untuk belajar dan bekerja di rumah, para pengamen, penjual keliling, dan sebagainya itu tampaknya terpaksa harus bekerja dari rumah ke rumah, mungkin istilahnya “work from home (to home)”. Apapun dan bagaimana pun, pemerintah perlu memberi perhatian.* Foto-foto dan teks: Muh. Abdus Syakur/hidayatullah.com