Hidayatullah.com–Seorang menteri kabinet penjajah ‘Israel’ mengatakan hari Senin telah diundang menghadiri konferensi tahun depan di Bahrain, dalam apa yang digambarkannya sebagai bagian dari hubungan yang antara ‘Israel’ dengan Negara-negara Arab, demikian Otoritas Penyiaran Israel dikutip Reuters.
Kekhawatiran bersama tentang Iran atau kebutuhan dalam hal keamanan, pertanian dan air telah mencairkan permusuhan terhadap ‘Israel’ di antara beberapa pemerintah Arab. Setelah perjalanan kejutan ke Oman bulan lalu, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu pada hari Ahad mengadakan kunjungan pertama oleh Presiden Chad Idriss Deby.
“Saya menerima undangan secara pribadi ke Bahrain,” ujar Menteri Ekonomi ‘Israel’ Eli Cohen mengatakan dalam sebuah wawancara radio militer zionis..
Israeli Broadcasting Corporation (Makan) dikutip Middle East Monitor (MEMO) memberitakan, Cohen akan berpartisipasi dalam konferensi Startup Nations Ministerial, pada 15 April, sebuah konferensi teknologi tinggi yang diselenggarakan oleh Bank Dunia.
Makan memberitakan, selama tiga hari konferensi tersebut akan membahas cara-cara mempromosikan pertumbuhan ekonomi dengan partisipasi para pembuat keputusan, pengusaha dan investor dari 170 negara.
Ahad lalu, Benyamin Netanyahu mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Chad Idriss Deby bahwa ia akan mengunjungi negara-negara Arab lainnya setelah kunjungannya ke Oman. Kunjungan berikutnya kabarnya adalah Bahrain. Itu berdasarkan pernyataan kantor Netanyahu yang dirilis minggu lalu.
Baca : Hamas: Normalisasi Negara Teluk dengan ”Israel” Tikaman dari Belakang
Pejabat Zionis yang namanya minta dirahasiakan itu, mengatakan undangan itu berasal dari pemerintah Manama melalui Swiss.
Pejabat di Manama tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk komentar. Duta besar Swiss untuk ‘Israel’, Jean-Daniel Ruch, mengatakan dalam sebuah pernyataan email bahwa kedutaannya tidak memiliki pengetahuan tentang undangan semacam itu.
Seorang juru bicara kantor Netanyahu, Hani Marzuq, juga mengatakan kepada Knesset (Parlemen) pada hari Jumat bahwa perdana menteri itu dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Bahrain dalam waktu dekat.
Bahrain, tempat satu keluarga penguasa Sunni yang didukung Saudi menghadapi oposisi yang dipimpin Syiah, salah satu dari beberapa titik dalam pergolakan regional yang mempengaruhi hubungan Arab Saudi dan Iran.
Manama adalah sekutu dekat Saudi dan Emirat, pasukan Teluk yang digambarkan ‘Israel’ sebagai mitra potensial melawan musuh bebuyutannya, Iran.
Bulan Oktober lalu, media ‘Israel’ Walla memberitakan, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu secara diam-diam bertolak ke Oman memenuhi undangan Sultan Qaboos bin Said Al-Said.
Ini adalah kunjungan pertama kalinya penjajah ke Oman, sejak 20 tahun lalu, meskipun kedua negara tidak pernah menjalin hubungan diplomatik tulis AFP.
Tak lama kunjungan Netanyahu, Menteri Transportasi dan Intelijen ‘Israel’ Yisrael Kantz menyusul juga ke Oman, guna membahas proposal jalur kereta api yang akan menghubungkan antara ‘Israel’ dan Negara-negara Teluk.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Olahraga ‘Israel’ Miri Regev telah diundang secara khusus ke Masjid Syaikh Zayed yang terkenal di Uni Emirat Arab, dan menteri komunikasinya menyampaikan pidato di Dubai, serta lagu ‘Israel’ diputar di sebuah kompetisi yudo di Abu Dhabi.*/Nashirul Haq AR