Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Yaman Khaled al-Yamani mengatakan kelompok pemberontak Yaman Houthi tidak ingin mencapai perdamaian.
“Houthi hanya ingin berperang,” kata al-Yamani seperti dilansir oleh kantor berita SABA selama pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Yaman Matthew Toler pada Selasa.
Menurut SABA, al-Yamani dan Toler membahas upaya berkelanjutan oleh utusan PBB Martin Griffiths untuk mengadakan perundingan damai baru di Swedia bulan depan.
“Pemerintah Yaman sedang mendiskusikan upaya perdamaian dengan utusan PBB,” tambah al-Yamani dikutip Anadolu Agency.
Baca: Militer Yaman Menuju Hudaida untuk Hadapi Pemberontak Syiah al Houthi
Dia juga mendesak komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak tekanan pada pemberontak Syiah al Houthi agar mereka “mematuhi upaya perdamaian”.
Dalam beberapa pekan terakhir, Griffiths terlibat dalam diplomasi ulang-alik untuk mencapai penyelesaian perdamaian yang layak dan mengakhiri krisis politik bertahun-tahun Yaman.
Baca: Tokoh Pemberontak Syiah al Houthi ajak Warga Yaman Melawan Saudi
Yaman yang miskin masih didera kekerasan sejak 2014, ketika pemberontak Syiah al Houthi mengambil alih kekuasaan, dan menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk ibu kota, Sanaa.
Konflik meningkat pada tahun 2015 ketika Arab Saudi dan sekutunya meluncurkan kampanye udara besar-besaran di Yaman untuk mengalahkan Houthi yang didukung Iran.
Hingga saat ini, puluhan ribu orang – termasuk banyak penduduk sipil – diyakini tewas dalam konflik yang telah menghancurkan infrastruktur negara.*