Hidayatullah.com–Nama Buya Hamka rupanya masih mampu menarik perhatian banyak orang, hampir empat dekade sejak wafatnya. Terbukti, peminat rangkaian kegiatan 111 Tahun Buya Hamka besutan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) terus bertambah.
Ahad (20/01) pagi, SPI menggelar kajian “Napak Tilas Keteladanan Politik Buya Hamka“. Kajian kedua dalam rangkaian kegiatan 111 Tahun Buya Hamka ini diselenggarakan di lantai tiga Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Cawang, Jakarta. Kali ini, SPI menghadirkan dua orang pakar, Dr. Tiar Anwar Bachtiar dan Akmal Sjafril, sebagai narasumber.
Meski diskusi baru dimulai pukul 09.00 WIB, peserta sudah mulai berdatangan sejak setengah jam sebelumnya. Bahkan ada peserta kajian yang sudah tiba di lokasi sebelum pukul 08.00.
“Alhamdulillaah, peminat kajian dalam rangka 111 Tahun Buya Hamka ini semakin bertambah. Tanggal 12 Januari lalu kita juga mengadakan kajian serupa, mendiskusikan peranan Buya Hamka dalam horison sastra Indonesia, menghadirkan Pak Taufik Ismail. Kesuksesan di acara pertama itu nampaknya berkontribusi juga pada acara kedua ini,” ungkap Muhammad Fahim Ilmi, Ketua Panitia yang masih tercatat sebagai mahasiswa LIPIA ini.
Tingginya minat masyarakat terhadap kajian yang mengupas pemikiran Buya Hamka ini juga terlihatjelas dengan banyaknya peserta sudah mendaftar sejak jauh-jauh hari.
“Kami sudah membuka pendaftaran untuk tiga kajian sejak awal tahun, dan cukup banyak yang mendaftar untuk ketiganya sekaligus,” ujar Fahim lagi.
Keterbatasan tempat membuat panitia terpaksa membatasi pula pendaftaran. Karena animo begitu hebat, maka kuota telah terpenuhi tiga hari sebelum acara.
“Memang kami membatasi kuota sebanyak 100 orang peserta. Pertama, karena keterbatasan tempat. Kedua, karena kami ingin menggelar kajian dengan format ilmiah dengan diskusi yang hangat, sehingga jumlah peserta memang dijaga sampai batas tertentu,” ungkap Anila Gusfani, salah seorang panitia yang juga menjabat sebagai Bendahara di kepengurusan SPI Pusat.
Meski sebagian orang terpaksa gigit jari karena terlambat mendaftar, namun Anila mengatakan bahwa para pemuda yang berminat mengikuti kajian seputar pemikiran Buya Hamka tidak perlu bersedih hati, sebab rangkaian kegiatannya masih jauh dari selesai.
“Yang tidak bisa ikut hari ini, boleh mempersiapkan diri untuk hadir di AQL Islamic Center, Tebet, Jum’at tanggal 25 Januari besok. Tema diskusinya nanti adalah “Menjejak Warisan Ilmu Sang Ayah Bangsa”, dimulai pukul delapan malam. Narasumbernya adalah Ustadz Bachtiar Natsir, dan kuota peserta kali ini lebih banyak. Tapi jangan terlambat mendaftar lagi, ya!”, pungkas Anila.*