Hidayatullah.com–Pekan kedua semester genap di Universitas Qassim Arab Saudi disambut dengan perhelatan akbar Festival Kebudayaan Bangsa-Bangsa ke-III atau dalam bahasa Arab disebut sebagai “Maharajan Turats As-Syu’ub”.
Perhelatan tahunan ini diikuti oleh mahasiswa dari 18 negara dengan salah satunya para mahasiswa asal Indonesia, yang berperan sebagai duta Indonesia dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Nusantara.
Pada festival kali ini, stan Indonesia dibagi dalam dua bagian, sekat untuk berbagai makanan khas, serta sekat lain untuk pameran kerajinan dan pakaian adat, tampak juga layar LCD menghias bagian depan yang menayangkan alam Indonesia serta budayanya.
Baca: Atase Saudi: Raja Salman ke Indonesia Atas Undangan Presiden Jokowi
Rumah adat tongkonan khas Toraja menjadi ikon paling menonjol yang berdiri kokoh sebagai atap stan, pun dinding-dinding bagian dalam dihias dengan foto-foto alam dan budaya yang dibingkai dengan apik, serta berbagai kerajinan dipajang dan dihias di almari-almari pameran.
Kegiatan yang digelar pada tanggal 14-16 Februari 2017 ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan-penampilan.
Mahasiswa Indonesia sempat memukau para hadirin dengan penampilan pencak silatnya. Ada juga beberapa lomba di antaranya: lomba balap bakiak, bapal karung, lomba lari kelereng khas acara 17-an, yang semuanya diikuti oleh peserta dari berbagai negara dan bangsa.
Permainan lain yang ditampilkan mahasiswa Indonesia adalah permainan egrang, di mana ketika lewat di depan stan Indonesia para pengunjung antusias untuk memainkannya, ada yang hanya sekedar coba-coba dan ada yang serius mempelajarinya hingga pandai dua atau tiga langkah.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh pada festival ini juga ikut berpartisipasi dalam bentuk sumbangan beberapa merchandise, tabloid khusus tentang wisata Indonesia dan pinjaman beberapa pakaian adat Nusantara.
Baca: Majikan Arab Saudi Bayar Gaji TKW Asal Indramayu Rp. 459 Juta
Sebuah perusahaan makanan Indonesia juga turut membantu dengan menyumbang 40 dos mie instans lengkap dengan pemanas air, sehingga stan selalu ramai dikerumuni para pengunjung.
Tak lupa panganan khas juga siap sedia di antaranya: pisang ijo, jagung marning, kacang telor hingga martabak manis yang dipanggang di tempat sehingga masih hangat untuk dicicipi.
Tahun lalu mahasiswa Indonesia menempati juara ke dua dalam festival budaya ini.
“Harapan kami tahun ini hanyalah untuk membuka mata dunia bahwa Indonesia dengan keanekaragaman budaya, suku dan agamanya tetap hidup rukun dalam bingkai toleransi dan kebersamaan antar penduduknya, pun kalau bisa juara satu merupakan hadiah tambahan,” ujar Ketua Panitia Stan Indonesia Arif Ahmadi Yusuf.
Keikutsertaan stan Indonesia dalam kegiatan ini sepenuhnya dikoordinir oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Qassim University.
Sebagaimana diketahui, jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di kampus ini telah mencapai 49 orang dari jenjang sarjana dan magister.*/kiriman Mu’tashim Billah (Arab Saudi)