Hidayatullah.com—Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Pusat menyelenggarakan Kelas Online Pemikiran Intensif (Komik Intensif) The Worldview of Islam materi perdana pada ahad malam (23/8/2020). Kelas daring melalui aplikasi Zoom itu dihadiri oleh 80-an peserta dari berbagai daerah dan latar belakang.
M. Fadhila Azka selaku narasumber mengutip tulisan Eugene Webb bahwa tak ada seorang pun manusia hidup tanpa memiliki worldview. Menurut alumnus Magister Ilmu Tafsir Al Quran itu penerapan Worldview of Islam dengan worldview lain memiliki perbedaan.
Worldview barat menganggap manusia sama seperti binatang buas. Tapi bagi worldview islam, manusia adalah hamba Allah dan khalifah yang memiliki jasad dan ruh.
Istilah worldview pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant yang mengartikannya sebagai kontemplasi terhadap dunia yang diberikan oleh indera. Dalam bahasa Indonesia dimaknai sebagai pandangan alam.
Perbedaan worldview berpengaruh pada jawaban atas pertanyaan setiap manusia tentang apakah Tuhan itu ada, siapa jati dirinya, setelah mati akan bagaimana, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Al Quran yang merupakan wahyu dari Allah mampu menjawab pertanyaan tersebut.
Salah seorang peserta bernama Juan Antonio berkomentar bahwa worldview of Islam mengintegrasikan perangkat nilai norma Islami ke dalam segala lini kehidupan kita, karenanya Mahasiswa Hubungan Internasional UI asal Jakarta Barat ini tertarik mengikuti kelas Komik Intensif.
Sementara itu, peserta lainnya berpendapat “Worldview of Islam ini perlu dipelajari untuk dasar bagaimana kita sebagai muslim dalam bersikap”, ujar Dewi Eka selepas mengikuti kelas daring ini. “Ini baru pengantar ya, Insyaa Allah akan ada 3 materi lanjutan yang akan disajikan tiap pekannya kepada peserta yang telah terdaftar,” ungkap Muamar salah satu panitia KOMIK Intensif SPI.*/ kiriman Taufik Zain