Hidayatullah.com—Wakil kedua perdana menteri Arab Saudi, Pangeran Muqrim bin Abdulaziz, telah ditunjuk sebagai wakil pangeran mahkota, sehingga menjadi pewaris tahta kerajaan urutan kedua setelah pangeran mahkota. Demikian menurut keputusan istana kerajaan yang dibuat oleh Raja Abdullah dan diumumkan pada hari Kamis (27/3/2014).
Keputusan itu menyebutkan, Pangeran Muqrin akan diangkat menjadi pangeran mahkota dan menjadi raja di negara itu apabila raja dan pangeran mahkota keduanya tidak ada, lansir Arab News.
Raja Abdullah menekankan, tidak ada yang boleh mengubah penunjukan Pangeran Muqrim sebagai wakil pangeran mahkota atau menggantikannya, sebab keputusan itu sudah dibuat berdasarkan musyawarah Hay’at al-Bay’ah, dewan kerajaan yang berwenang menentukan suksesi kepemimpinan di Kerajaan Arab Saudi.
Raja Abdullah mengatakan bahwa dia sendiri dan Pangeran Mahkota Salman menandatangani dokumen penunjukan Pangeran Muqrim sebagai wakil pangeran mahkota pada 20 Maret lalu.
Raja Saudi itu menjelaskan, keputusan tersebut dibuat untuk memperkuat persatuan dan stabilitas kerajaan.
Penunjukan Pangeran Muqrim itu, kata Raja Abdullah, disetujui oleh sebagian besar lebih dari 3/4 anggota Hay’at al-Bay’ah yang hadir dalam musyawarah.
Setelah penunjukan itu, Pangeran Muqrin tetap akan melanjutkan tugas-tugasnya saat ini sebagai wakil kedua perdana menteri.
Keputusan itu juga menyatakan bahwa raja masih memiliki hak di masa mendatang untuk mengajukan calon wakil pengeran mahkota kepada Hay’at al-Bay’ah.
Pangeran Muqrin merupakan putra bungsu dari pendiri kerajaan Saudi, Raja Abdulaziz al-Saud. Dia pernah menduduki sejumlah jabatan penting dalam pemerintahan, termasuk direktur dinas intelijen dan gubernur wilayah Hail dan Madinah.
Dilahirkan pada 15 September 1945, Pangeran Muqrim lulus dan mendapatkan gelar dalam bidang aeronautika dari RAF College di Cranwell, Inggris, pada 1968. Dia juga memiliki gelar master dalam ilmu kemiliteran. Pangeran Muqrin pernah menduduki sejumlah posisi di Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi sampai tahun 1980, sebelum akhirnya ditugaskan menjadi gubernur Hail.*