Hidayatullah.com—Hampir satu dari lima pekerja Singapore Airlines akan dipangkas sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang menciutkan bisnis mereka.
Maskapai penerbangan kebanggaan Singapura itu mengatakan sekitar 1.900 posisi pekerjaan sudah dihapus dalam beberapa bulan terakhir karena dihentikannya rekrutmen, pensiun dan pengunduran diri. Perusahaan akan memangkas lagi sekitar 2.400 pekerjanya, lansir Reuters Kamis (10/9/2020).
Posisi yang dikurangi mencakup pekerjaan di Singapore Airlines, maskapai regional SilkAir dan maskapai kelas murah Scoot, baik yang ada di Singapura maupun di luar negeri. Demikian dikatakan Goh Choon Phong, CEO kelompok usaha itu.
Dia mengatakan mengingat kondisi pandemi sekarang ini, masa depan perusahaan sangat penuh tantangan dan jalan yang ditempuh untuk pulih akan sangat panjang dan diliputi ketidakpastian.
Singapore Airlines lebih rentan dibanding maskapai penerbangan lain di dunia disebabkan perusahaan tidak memiliki pasar domestik dan sepenuhnya bergantung pada rute internasional, kata Goh.
Pada kuartal pertama 2020, maskapai penerbangan itu melaporkan kerugian bersih lebih dari US$800 juta dan beroperasi 8% dari kapasitas sebelum pandemi.
Pengurangan karyawan itu dilakukan meskipun perusahaan sudah mendapatkan suntikan dana segar Sg$11 miliar –termasuk Sg$8,8 miliar dari right issue yang disokong pemegang saham terbesarnya yaitu investor milik pemerintah Singpura, Temasek– untuk membantunya melewati krisis.*