Hidayatullah.com–Pemimpin spiritual Syiah tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei hari Jumat (8/1/2021) melarang Iran mengimpor vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech (Amerika Serikat) dan Astrazeneca (Inggris).
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dia mengatakan impor vaksin dari Inggris dan Amerika Serikat “dilarang”, merujuk pada kasus infeksi dan kematian Covid-19 yang meroket.
“Saya sangat mempercayai mereka,” kata Khamenei tentang negara-negara itu. “Adakalanya mereka ingin mengujicobakan vaksin-vaksinnya di negara lain,” katanya lagi, “Saya juga tidak optimistis dengan Prancis.”
Meskipun demikian, Khamenei membolehkan impor vaksin dari tempat “aman” lain, dan mendukung upaya Iran untuk membuat vaksin sendiri. Negara itu sejak Desember lalu mulai mengujicobakan vaksin buatan lokal pada manusia. Produksi pertamanya diharapkan bisa dipasarkan di dalam negeri pada musim semi, lansir Associated Press.
Tokoh-tokoh Syiah garis keras di Iran sejak lama menentang penggunaan vaksin buatan Amerika Serikat.
Garda Revolusi Iran pada bulan Desember menolak mentah-mentah penggunaan vaksin buatan negara asing. Jenderal Mohammad Reza Naghdi mengatakan Garda “tidak merekomendasikan penyuntikan vaksin buatan asing manapun yang berbasis materi genetik yang dikenal sebagai messenger RNA, yang menginstruksikan sel dalam tubuh membuat protein.
Meskipun sedang dikepung berbagai sanksi internasional, Iran masih bisa mendapatkan vaksin coronavirus lewat partisipasinya dalam COVAX yang dimotori WHO dan negara seperti China.*