Syekh Hatim berpura-pura tulis dengan tidak mendengar suara kentut untuk menyelamatkan rasa malu perempuan berparas cantik
Hidayatullah.com | NAMA asli beliau adalah Abu Abdurrahman Hatim Bin ‘Ulwan. Riwayat yang lain menyebutkan bahwa nama beliau adalah Hatim Bin Yusuf. Beliau termasuk salah satu ulama besar di Khurasan.
Cerita hikmah beliau ini bermula dari perempuan cantik yang datang kepadanya dengan membawa Suatu permasalahan. Saat perempuan tersebut memulai pertanyaannya, tanpa sengaja dia kentut dengan agak nyaring.
Perempuan itu menjadi salah tingkah karena kentutnya. Wajahnya langsung memerah karena malu.
Rona kecantikannya seakan akan pudar kerena kentut yang meletus. Melihat perempuan itu salting Syekh Hatim langsung meminta perempuan tersebut untuk mengulang dan meninggikan suaranya, seakan-akan beliau tidak mendengar pertanyaan dan (apa lagi kentut dari perempuan tersebut).
“Tolong ulang pertanyaan Anda, dan keraskan suaranya, “ pinta beliau pada perempuan tersebut.
Seketika raut wajah perempuan tersebut kembali ceria. Rona kecantikannya yang sedari tadi pudar, sekarang kembali berpijar.
Dalam hatinya dia menyangka Syekh Hatim tidak mendengar suara kentutnya. Buktinya dia meminta untuk mengulang kembali pertanyaannya.
Pura-pura tuli menjadikan Imam Ashim dijuluki “Al-Ashom” yang tuli. Kepura-puraan yang menjadikan wanita itu terselamatkan dari rasa malu.
Kepura-puraan yang menjadikan salah satu penyebab mukasyafah-nya. Kesimpulan dari kisah ini bahwa menjaga perasaan orang lain sangatlah mulia. Karena terkadang berbohong untuk kebaikan tetap akan bernilai kebaikan.
Kkarena menjaga perasaan orang lain akan mengantarkan kita pada derajat tinggi sebagaimana yang didapatkan oleh Syekh Hatim Al-Ashom ini terdapat dalam kitab Nashoihul Ibad. Kisah ini mengajari kita agar menjahui sikap mempermalukan orang lain atau membuatnya merasa malu, lebih-lebih di tempat umum.*/Ahmad Mawardi Imron, 45 Kisah Inspiratif