Hidayatullah.com—Pentagon telah mengumumkan bahwa lebih dari 800 veteran yang dikeluarkan dari militer AS karena orientasi seksual mereka akan menerima pemberhentian secara terhormat, lapor BBC News.
Berdasarkan kebijakan “Jangan Tanya, Jangan Katakan” yang berlaku mulai tahun 1994 hingga 2011, ribuan anggota militer yang secara terbuka menyatakan diri sebagai gay, lesbian, dan biseksual dipisahkan dari militer.
Banyak di antara mereka yang mendapat pemberhentian yang tidak memuaskan, sehingga menghalangi mereka untuk menerima tunjangan veteran seperti layanan kesehatan, pinjaman pelajar dan bantuan biaya sekolah.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa memberikan penghormatan kepada kelompok yang berkorban untuk negara tetapi “ditolak karena orang yang mereka cintai”.
Dia mengatakan bahwa hampir seluruh dari 13.500 orang yang dibebaskan berdasarkan kebijakan “Jangan Tanya, Jangan Katakan” mendapat pemberhentian secara terhormat setelah kebijakan tersebut ditinjau.
Kurang dari setahun yang lalu, Austin adalah orang yang meminta militer untuk mulai memeriksa catatan veteran untuk kemungkinan peningkatan status pemberhentian.
Amerika baru-baru ini mengubah sikapnya terhadap kaum gay alias homo dan biseksual yang bertugas di angkatan bersenjata.
Presiden Joe Biden pada bulan Juni lalu dilaporkan mengeluarkan amnesti kepada ribuan anggota militer yang dihukum karena kejahatan berdasarkan hukum militer berdasarkan orientasi seksual mereka.*