Hidayatullah.com– Badan urusan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa World Food Program (WFP) meminta bantuan dan $46 juta untuk enam bulan ke depan guna memberikan makanan kepada sekitar 2 juta warga Haiti yang kelaparan.
Permohonan ini disampaikan oleh Lola Castro, direktur regional WFP untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia, yang baru-baru ini kembali dari Haiti, di mana kekerasan geng menyebabkan lebih dari 1 orang kehilangan tempat tinggal dan setengah dari populasi – 5,7 juta orang – memerlukan bantuan pangan.
Dua juta orang di antaranya berada dalam dua kategori terburuk menurut Integrated Food Security Phase Classification, otoritas internasional terkemuka dalam masalah krisis kelaparan, dan 8.500 berada dalam kategori terburuk Fase 5, kata Castro seperti dilansir Associated Press Kamis (5/6/2025). Artinya, sedikitnya satu dari lima orang atau rumah tangga sangat kekurangan makanan dan menghadapi kelaparan dan kekahatan.
Haiti adalah satu dari lima negara di dunia yang penduduknya berada dalam kategori Fase 5 kelaparan dahsyat, kata Castro, “dan ini benar-benar dramatis karena terjadi di belahan barat Bumi”.
Haiti tidak memiliki pemimpin sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021, yang kemudian mendorong maraknya geng-geng kriminal bersenjata.
Para pejabat tinggi PBB di Haiti mengatakan pada bulan April bahwa negara tersebut terancam menghadapi “kekacauan total” tanpa adanya pendanaan untuk menghadapi geng-geng tersebut.
Castro mengatakan tahun ini sampai bulan Maret WFP sudah memberikan bantuan kepada 1,3 juta orang dengan menggunakan sisa dana tahun lalu. Namun, badan tersebut sekarang menghadapi situasi dramatis dengan stok makanan darurat hanya sampai bulan Juli, sementara pengungsi baru terus bermunculan dan banyak bencana alam berupa angin ribut.
Kurun empat tahun terakhir, WFP selalu memiliki stok untuk membantu sekitar 250.000 hingga 500.000 orang dalam keadaaan darurat.
WFP biasanya menyediakan makanan setiap hari untuk sekitar 500.000 anak sekolah, tetapi jumlah itu akan dikurangi setengahnya karena tidak ada dana yang mencukupi, katanya dalam konferensi pers lewat video pada hari Selasa (3/6/2025).
Haiti tidak boleh dilupakan meskipun dunia tengah menghadapi krisis lainnya, kata Castro, seraya mendesak para donor untuk bermurah hati.*