Hidayatullah.com – Kelompok bersenjata Houthi Yaman, pada Selasa merilis sebuah video yang menampilkan momen-momen penenggelaman kapal komersial ‘Magic Seas’ milik Israel di Laut Merah.
Melansir Quds News Network pada Selasa (09/07/2025), kelompok yang mengelola pemerintahan di Yaman itu menyatakan bahwa kapal melanggar larangan memasuki pelabuhan Palestina yang diduduki.
Rekaman itu diawali dengan peringatan dalam bahasa Inggris dari Angkatan Laut Yaman. Mereka memerintahkan Magic Seas untuk segera berhenti untuk diperiksa dan memperingatkan tentang konsekuensi jika tidak mematuhi.
Kapal itu menolak untuk mematuhi. Sebuah suara dari atas kapal menanggapi bahwa kapal itu melakukan “lintasan yang sah” dan meminta Angkatan Laut Yaman untuk tidak ikut campur.
Beberapa saat kemudian, Houthi melancarkan serangkaian serangan menggunakan pesawat nirawak dan rudal laut yang menimbulkan gumpalan asap dan api, menyebabkan kerusakan kapal.
Rekaman kemudian menunjukkan para pria bertopeng dan bersenjata menaiki kapal, memperlihatkan sejumlah kerusakan yang dialami kapal.
Pada Senin, jubir Houthi Yahya Saree mengonfirmasi bahwa kapal tersebut “tenggelam sepenuhnya” setelah dihantam dua kapal peledak, lima rudal balistik dan jelajah, serta tiga drone.
Penenggelaman itu merupakan respon atas pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan pemilik kapal, yang mengirim tiga kapal ke pelabuhan ‘Israel’ dalam seminggu terakhir meskipun telah ada peringatan.
Ia mengakui telah mengizinkan para kru kapal untuk melakukan evakuasi dan memperingatkan bahwa Houthi “tidak akan ragu” menggunakan kekerasan terhadap kapal manapun yang menentang peringatan mereka.
Yahya Saree juga menegaskan bahwa operasi militer terhadap ‘Israel’ akan terus berlanjut, termasuk serangan terhadap pelabuhan ‘Israel’, Eilat, dan kapal yang terkait dengan ‘Israel’ di Laut Merah dan Laut Arab.
Operasi tersebut, imbuh Yahya, akan terus berlanjut hingga penjajah ‘Israel’ mengakhiri genosida di Gaza dan mencabut blokade.
Penenggelaman Magic Seas menjadi eskalasi besar dalam operasi Houthi Yaman untuk memblokir perdagangan maritim ‘Israel’. Kelompok ini telah berulang kali menargetkan kapal yang menuju ‘Israel’ atau terhubung dengan perusahaan ‘Israel’ sejak Oktober 2023, ketika genosida di Gaza dimulai.*