Hidayatullah.com–Pemerintahan Obama mengajukan pelemahan terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Media yang dapat melindungi reporter dari ancaman penjara jika mereka menolak mengungkapkan sumber rahasia mereka.
Senator Charles Schumer dan Arlen Specter menyatakan bahwa dalam RUU ini dimasukkan ketentuan bahwa penuntut umum diharuskan menempuh segala cara lain dalam upaya mengindentifikasi sumber-sumber informasi rahasia, sebelum mengeluarkan surat perintah pengadilan kepada wartawan. Namun, RUU juga memuat pengecualian dalam masalah-masalah kriminal atau masalah-masalah keamanan nasional.
Pemerintahan Obama mengisyaratkan bahwa RUU ini harus melonggarkan ketentuan perlindungannnya dan tidak berlaku dalam persoalan yang dapat membahayakan keamanan nasional secara signifikan.
Lebih lanjut dalam RUU tersebut, para hakim tidak dapat secara independen memutuskan apa yang dimaksud dengan ancaman yang signifikan, melainkan mereka akan diberi perintah oleh cabang-cabang lembaga eksekutif mengenai pengertian ancaman tersebut.
Dalam wawancara dengan The New York Times, Senator Specter menyebutkan dalam pernyataannya bahwa ketentuan yang diminta Gedung Putih sangat tidak bisa diterima. “Oposisi Gedung Putih terhadap substansi mendasar dari RUU ini sangat tidak diduga dan merupakan kemunduran signifikan.”
Posisi Gedung Putih ini juga mengejutkan para pembela kemerdekaan pers. “Kami masih dalam pembicaraan dengan Pemerintah hingga beberapa hari lalu,” ungkap Direktur Eksekutif Komite Reporter untuk Kemerdekaan Pers, Lucy Dalglish.
“Kami menyangka telah mencapai beberapa kesepakatan, namun ternyata segalanya menjadi terbalik. Kami tidak pasti mengapa (itu terjadi), namun ini sangat tidak konsisten dengan semua yang (Obama pernah) katakan mengenai perlindungan hukum dan transparansi. Jelas sekali kami sangat kecewa.”
Lebih dari selusin jurnalis telah dipanggil oleh Penuntut Federal dalam beberapa tahun terakhir. Kasus kebocoran sumber CIA Valerie Plame adalah yang paling menonjol. Mantan reporter New York Times Judith Miller dihukum 85 hari penjara karena terkait kasus Plame.
“Saya akan sangat kecewa jika RUU ini lebih mengarah kepada keamanan nasional,” jelas Dalglish dalam surat elektroniknya.
Sebagai Senator, Obama juga mensponsori RUU perlindungan media, dan dalam pertemuan dengan editor beberapa surat kabar baru-baru ini, dia mengekspresikan dukungannya terhadap industri ini dengan menyatakan, “jurnalisme merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan demokrasi kita.”
Bagi banyak orang, usaha Gedung Putih untuk melemahkan perlindungan jurnalis berkontradiksi dengan komitmen Presiden untuk mewujudkan transparansi pemerintahan. “Sejauh pengertian kami, (perlindungan media) ini adalah salah satu komponen transparansi,” kata Dalglish. [kpip/brdc/hidayatullah.com]