Hidayatullah.com –NPR News memecat seorang analis berita seniornya, Juan Williams, setelah membuat pernyataan tentang Muslim di Fox News beberapa hari lalu.
Williams hadir dalam salah satu episode The o’Reilly Factor yang tayang setiap Senin. Ketika itu pembawa acaranya, Bill O’Reilly, bertanya kepada Williams tentang dilema yang dihadapi Amerika Serikat terkait Muslim. O’Reilly sendiri sedang mencari dukungan atas pernyataan sebelumnya di acara The View, di mana dia menyalahkan Muslim secara langsung atas peristiwa 9/11, yang membuat pendampingnya Joy Behar dan aktris Whoopi Goldberg angkat kaki di tengah-tengah acara.
Williams memberikan tanggapan atas pertanyaan O’Reilly, “Dengar Bill, saya bukan seorang fanatik. Anda tahu buku yang saya tulis tentang gerakan hak-hak sipil di negara ini. Tapi ketika saya naik pesawat, saya harus mengatakan padamu, jika saya melihat orang yang berpenampilan (seperti) Muslim maka saya berpikir–kamu tahu–mereka mengidentifikasikan diri mereka yang paling utama sebagai Muslim. Dan saya menjadi takut, was-was.”
Maksud dari pernyataan Williams tentu terkait dengan beberapa insiden pembajakan dan peledakan pesawat AS yang selalu dituduhkan kepada Muslim.
Williams juga mengatakan agar umat Kristen seharusnya tidak dipersalahkan atas kejadian pemboman di Oklahoma City yang dilakukan oleh Timothy McVeigh.
Pernyataan-pernyataan Williams yang anti-Islam itu memancing banyak kritik terhadapnya.
NPR, yang merupakan radio publik AS, dalam situsnya Kamis (21/10) menyatakan bahwa Williams adalah seorang kontributor yang sangat berharga. Namun karena pernyataannya di acara The O’Reilly Factor Senin lalu tidak konsisten dengan standar editorial NPR dan penerapannya, serta mengingat kredibilitasnya sebagai seorang analis berita di NPR, maka NPR memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Williams.
Tampilnya Williams di banyak acara debat dan bincang-bincang di stasiun televisi Fox News memang sudah lama menjadi duri bagi para pejabat NPR.
Sebagaimana dilansir NPR, Williams menyatakan belum siap untuk berkomentar dan sedang berunding dengan istrinya mengenai masalah tersebut, saat dihubungi pada Rabu malam.[di/npr/ hidayatullah.com]