Hidayatullah.com–Amerika Serikat mendesak dunia internasional untuk berhenti membeli minyak dan gas dari Suriah. Di samping itu Washington juga terus meningkatkan tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mengakhiri penindasan terhadap para demonstran.
Sementara itu, Presiden Turki Abdullah Gul juga memperingatkan mitranya Suriah itu untuk segera melakukan reformasi. Ia juga menyatakan penyesalannya jika Bashar al-Assad terlambat untuk reformasi.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan bahwa Washington mengawasi perkembangan situasi di Suriah.
Clinton juga menambahkan dalam sebuah konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Jonas Store, bahwa kebrutalan rezim Suriah telah membentuk opini dunia internasional terhadap diri Suriah sendiri. Ia juga menyerukan bagi negara-negara yang mendukung rezim Suriah baik dalam bidang ekonomi, politik ataupun pemasok senjata, agar menghentikannya.
Sebelumnya Clinton mengatakan bahwa cara terbaik untuk mempengaruhi Suriah adalah dengan memberikan hukuman pada sektor minyak. Namun ia masih belum secara terang-terangan menuntut turunnya Al-Assad.
Senada dengan Presiden Barack Obama, Clinton juga menambahkan bahwa Bashar al-Assad telah kehilangan kepemimpinannya yang sah, dan Suriah akan lebih baik jika tanda al-Assad.*