Hidayatullah.com–Beberapa ormas islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam menggelar “Aksi Sejuta Umat Indonesia Tanpa Maksiat” di Bunderan HI, Jakarta, Jumat (30/03/2012).
Usai sholat Juma’t, puluhan ribu massa yang berasal dari Jabodetabek, Sukabumi,Cilacap,dan daerah Jawa lainnya berkumpul untuk kemudian longmarch menuju ke depan Istana Negara.
Massa membawa berbagai macam spanduk,seperti “Negara Gagal Akibat Liberal”, “BBM naik pemerintah Maksiat, Indonesia Lebih Baik Tanpa SBY-Boediono dan Indonesia Sehat Tanpa maksiat serta berbagai macam spanduk lainnya.
Sekira pukul 16.00 WIB, setelah sholat Ashar berjamaah di depan monas orasi dimulai. Abu Jibriel memberikan orasinya. Dalam orasi tersebut Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu mengatakan, bahwa demokrasi harus runtuh di tanah air.
“Kenaikan BBM yang nanti terjadi masalah kecil, yang terbesar adalah tegaknya syariah dan tauhid di Indonesia. Demokrasi membuat manusia bisa jadi Tuhan, hanya dengan syariah Indonesia bisa aman dan sejahtera,” tegas Abu Jibril berapi-api yang disambut pekikan takbir oleh massa.
Sementara itu, Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq juga berorasi.
Rizieq mengatakan haram bagi pemerintah memungut pajak dari rakyat kecil, menaikkan BBM dan mengurangi subsidi pendidikan dan kesehatan pelayan masyarakat selama korupsi tidak diberantas,” ucapnya.
“Kenaikan BBM merupakan bentuk liberalisasi pemerintah. Hal ini jelas intervensi dari kapitalis asing, rakyat yang menjadi korban, ini bentuk penindasan dari pemerintah,” katanya.
Riziq juga mengatakan, massa yang kini bertahan tidak akan berbuat onar jika tidak dimulai oleh aparat.
Hingga menjelang magrib, aksi masih berlangsung dan massa masih bertahan sampai diperkenankan masuk ke istana negara. “Jika Alloh mengizinkan,kita akan bersama-sama masuk ke istana negara,”pungkas Habib semangat.*