Hidayatullah.com—Agak berbeda dengan kebanyakan negara di kawasan Arab dan Afrika Utara, Maroko menetapkan tanggal 1 Syawal 1433H jatuh pada hari Senin 20 Agustus 2012. Menyusul pengumuman dari Kementerian Agama Maroko tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, mengundang semua warganya yang berada negara Afrika itu untuk menghadiri shalat Ied di halaman Wisma Duta.
Acara yang digelar di halaman kediaman resmi duta besar RI untuk Kerjaan Maroko itu berlangsung mulai pukul 07:30 waktu setempat sampai selesai. Sekitar 200 WNI dan warga Maroko tampak hadir di sana.
Warga Indonesia yang berada di Maroko sebagian besar merupakan mahasiswa dan sebagian kecil lainnya adalah pekerja asal Indonesia yang tinggal bersama keluarganya.
H. TB Ade Asnawi MA bertugas sebagai imam shalat Ied kali ini, berpasangan dengan H. Helmi Basri LC, MA sebagai khatib.
Kebetulan hari raya tahun ini bertepatan dengan milad Dubes Tosari Wijaya ke-72 tahun, sehingga silaturrahim Idul Fitri digandengkan dengan acara tasyakuran, yang diisi dengan doa dan pembacaan al-Qur`an surat Yasin.
Dalam kesempatan bahagia itu, Dubes Tosari mengucapkan doa syukur atas karunia dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk dirinya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada local staff, home staff dan mahasiswa, serta semua WNI yang menghadiri acara tersebut, yang memberikan doa dan hadiah kue ulang tahun.
“Ketika almarhumah ibu dubes Mahsusoh Ujiati masih ada, saya sering berkata bahwa sisa usia saya sudah diwakafkan untuk umat. Oleh karena itu, saya harus bekerja terus untuk umat entah itu orang Indonesia, Maroko atau orang di mana saja, yang jelas kita harus melakukan yang terbaik untuk siapa saja. Tiada lain semua itu untuk membawa nama baik Indonesia,” kata Tosari dalam sambutannya.
Dia juga menambahkan, dengan senang hati dirinya siap ditegur dan diingatkan oleh semua WNI di Maroko jika dalam pekerjaannya terdapat kekeliruan ataupun kesalahan, agar terhindar dari hal-hal yang kurang baik, serta demi kebaikan semua orang dan bangsa Indonesia.
Kepada siapapun yang akan melanjutkan tugasnya kelak, Tosari berharap pejabat tersebut akan senantiasa berada di tengah-tengah warga Indonesia yang tinggal di Maroko.
Acara ditutup dengan doa, dilanjutkan dengan ramah-tamah, serta salam-salaman. Demikian dilaporkan oleh Kusnadi El Ghezwa, mahasiswa tingkat sarjana delegasi PBNU di Universitas Imam Nafie di Tangeir, Maroko, untuk pembaca Hidayatullah.com.*