Hidayatullah.com—Aset-aset yang diinvestasikan dalam bisnis yang sejalan dengan hukum syariah diperkirakan mencapai 1,8 trilyun dolar AS pada tahun 2013, dengan kenaikan 38,5 persen dari tahun ke tahun, demilian menurut laporan World Islamic Banking Competitiveness Report 2013 oleh Ernst & Young yang dirilis Senin kemarin, lapor Xinhua (11/12/2012).
Laporan itu menyebutkan, 20 bank Islam teratas mencapai pertumbuhan 16 persen pertahun selama 3 tahun terakhir. Arab Saudi muncul sebagai pemilik aset terbesar di bisnis syariah, dengan perkiraan nilai mencapai US$207 milyar pada tahun 2011. Malaysia menyusul di tempat kedua sebagai pemilik aset terbanyak di bisnis syariah dengan nilai 106 milyar dolar AS. Tempat ketiga diduduki Uni Emirat Arab dengan aset 75 milyar dolar AS.
Menurut Ashar Nazim, rekanan Global Islamic Banking Center of Excellence di Ernst & Young, sebanyak 57 persen dari total aset perbankan Islam global dikuasai oleh 20 bank syariah teratas, yang terkonsentrasi di 7 negara yaitu Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Malaysia dan Turki.
Pasar baru perbankan Islam yang menjanjikan adalah Mesir dan Libya.*