Hidayatullah.com—Parlemen Myanmar (Burma) memilih Htin Kyaw sebagai presiden yang baru dari kalangan sipil, setelah 50 tahun terakhir dipimpin rezim militer.
Htin Kyaw adalah teman karib dan orang kepercayaan Aung San Suu Kyi, yang partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangi mayoritas kursi di parlemen November tahun lalu.
“Kemenangan! Ini adalah kemenangan saudari Aung San Suu Kyi. Terima Kasih,” kata Htin Kyaw setelah dinyatakan menang dengan 360 dari 652 suara di majelis rendah dan tinggi hari Selasa (15/3/2016).
Di tempat kedua dalam pemilihan presiden oleh parlemen adalah Myint Swe, yang dinominasikan oleh militer dengan perolehan suara 213. Dia dianggap seorang garis keras dan merupakan teman dekat bekas pemimpin junta militer Than Shwe.
Teman satu partai Htin Kyaw dari etnis minoritas Chin yang dicalonkan majelis tinggi, Henry Van Thio, berada di posisi ketiga dengan 79 suara.
Myint Swe dan Henry Van Tio masing-masing otomatis menjadi wakil presiden pertama dan kedua.
Menurut sistem politik di Myanmar yang berlaku saat ini, masing-masing majelis di parlemen mengajukan calon presiden dan calon ketiga dipilih oleh militer.
Baca juga: Partai Aung San Suu Kyi Ajukan Bekas Sopirnya Sebagai Calon Presiden Myanmar
Dilansir BBC, para koresponden melaporkan bahwa pemilihan Htin Kyaw mendapatkan dukungan luas dari orang-orang Burma, karena reputasinya sebagai orang kepercayaan Suu Kyi.
Suu Kyi, putri mendiang Jenderal Aung San, dilarang menjadi presiden oleh konstitusi, tetapi dia mengatakan tetap akan memimpin negara itu “di atas presiden”. Dengan kata lain, Htin Kyaw, yang merupakan teman sekolahnya akan menjadi presiden boneka wanita peraih Nobel Perdamaian yang dianggap pembela demokrasi di Myanmar itu.*