oleh Fauzan Al-Anshari*
Ba’da shalat Jum’at (26/11) di Masjid Agung Al-Azhar diselenggarakan rapat akbar ormas-ormas Islam. Beberapa tokoh mereka naik mimbar membakar semangat jihad para hadirin, seperti Husein Umar (DDII), Habib Riziek (FPI), Abu Jibril (MMI), Ismail Yusanto (HTI), Tifatul Sembiring (PKS), dan lain-lain. Nampak juga beberapa tokoh independen seperti ZA Maulani, Taufik Ismail, dan lain-lain. Semua orasi mereka mengerucut pada perlunya perlawanan terhadap arogansi tentara AS dan sekutunya yang membantai umat Islam di Irak dan di belahan bumi lainnya, khususnya hari-hari ini di Fallujah. Sayangnya acara semenarik itu tidak dihadiri oleh para tokoh ormas besar di Indonesia, semisal NU dan Muhammadiyah.
Hari ini nama kota Fallujah kian mendunia, padahal ia hanyalah sebuah kota kecil di arah barat laut Baghdad, dekat sungai Eufrat. Penduduknya sekitar 300 ribu jiwa, namun semangat jihadnya sangat menggentarkan dada tentara AS dan sekutunya. Sehingga kaum penjajah AS dan sekutunya telah mengerahkan 20 ribuan tentara elit dan dibantu 5000-an tentara Irak sendiri, ratusan sarana perang seperti pesawat tempur F-16, pesawat pengintai, helikopter chinook, kendaraan lapis baja abrams, kendaraan militer humvee, dan sebagainya hanya untuk satu tujuan, yakni menghancurkan Mujahidin Fallujah sampai akar-akarnya di bawah sandi Operasi Fajar (Dawn Operation). Serangan membabi-buta itu dilakukan saat kaum muslimin menjalani puasa ramadan hingga hari ini darah terus mengalir. Bahkan tentara sekutu mengklaim telah menguasai 70% wilayah Falujah. Benarkah demikian?
Kenyataannya tidaklah demikian, sebagaimana dilaporkan oleh Mafkarat al-Islam sepekan terakhir. Misalnya, pada hari Jum’at (26/11) sekitar pukul 10:45 WIB Mujahidin Irak bentrok hebat dengan tentara marinir AS di empat tempat di Fallujah. Bentrokan pertama terjadi di wilayah industri di daerah Ash-Syuhada dan al-Jubayl. Yang kedua pecah di daerah timur al-Asykari. Pertempuran juga terjadi di utara al-Jawlan. Pertempuran sengit terjadi pula di tengah kota yang diklaim dikuasai tentara AS. Pertempuran itu pecah ketika tentara AS berusaha menggempur gerilyawan Mujahidin di utara kota. Nampaknya Allah swt membukakan pintu kemenangan bagi Mujahidin dan menyebarluaskan semangat jihad ke seluruh wilayah Fallujah. Kini, pusat kota Fallujah yang diklaim dikuasai AS justru menjadi neraka bagi tentara AS.
Di daerah Al-Jaghifi pertama kali terjadi kontak senjata dalam 10 hari terakhir. Di sana, Mujahidin juga berhasil mengusir mundur tentara AS yang menguasai wilayah industri di timur kota. Kemenangan itu diperoleh setelah Mujahidin berhasil melancarkan serangannya dari 3 arah sekaligus, yakni timur, utara dan barat. Atas serangan Mujahidin tersebut, suplai logistik AS berhasil diputus. Kemudian Mujahidin menghabisi sisa-sisa tentara AS yang tertinggal.
Dengan izin Allah swt, situasi semakin mendukung bagi perjuangan Mujahidin setelah mereka berhasil menguasai 60% wilayah Fallujah. Sehingga pergerakan tentara Salib AS dan sekutunya di wilayah ini menjadi sangat labil. Serangan gencar Mujahidin itu juga berhasil membuka mata dunia tentang kelemahan tentara AS. Mereka hanya nampak hebat di adegan-adegan film Hollywood saja.
Mujahidin membalas tentara kafir harbi AS yang telah menyerang mereka dengan zat kimia dengan menembakkan roket berhulu ledak ‘aneh’ di beberapa wilayah. Setelah sukses membunuh ratusan tentara AS dengan roket berhulu ledak kimia, maka pada hari Kamis (25/11) Mujahidin berhasil menembakkan 22 roket di wilayah al-Jawlan, di utara Fallujah dan selatan kota Fallujah. Wilayah yang menjadi serangan AS antara lain al-Asykari, al-Bu’irin (timur Fallujah). Serangan ini telah membuktikan kepada dunia akan ketangguhan tentara kaum muslimin dalam berjihad di jalan Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan.
Sebelumnya (17/11) Sebuah gedung di wilayah al-Bazarah berhasil diledakkan oleh Mujahidin ketika tentara Salib AS berusaha memasukinya. Ledakan tersebut membunuh 13 tentara salib AS dan melukai puluhan lainnya. Diperkirakan ledakan tersebut berasal dari 500 kg TNT yang dipasang Mujahidin untuk menjebak tentara Salib AS. Dari Fallujah, Mujahidin kembali meledakkan sebuah gedung yang menewaskan 19 tentara AS.
Abu Muhammad, sebuah sumber dari Mafkarat al-Islam mengatakan bahwa sungguh menjadi kedustaan yang amat besar pada pasukan Salib AS ketika mereka menunjukkan foto-foto klaim AS yang telah menguasai kota Fallujah. Pada saat foto-foto itu ditayangkan media barat, di Fallujah sendiri pada hari itu, sekitar pukul 9 pagi, Mujahidin berhasil menembak jatuh helikopter Apache milik tentara Salib AS dengan menggunakan roket C5k. Helikopter tersebut jatuh setelah membawa sekitar 60 tentara salib AS yang diperkirakan semuanya mati.
Kemudian pada hari Senin pagi (22/11) Mujahidin berhasil meluluhlantakkan basis tentara Salib AS di Fallujah, tepatnya di daerah al-Bakr dengan menggunakan roket yang dilengkapi dengan senjata kimia. Sebuah sumber mengatakan, bahwasanya bahan kimia tersebut menimbulkan asap putih. Peristiwa seperti ini terjadi ketika tentara salib AS bersiap-siap meninggalkan Mosul. Terdapat sekitar 2500 tentara AS di basis ini yang mendukung seluruh tentara di wilayah utara, timur laut, dan barat laut kota Iraq. Tercatat dalam serangan ini, 270 tentara AS mati. Untuk menjemput korban yang mati, tentara AS mengerahkan pesawat Hawk dan Chinook sampai membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Lalu segera mensterilkan wilayah tersebut dengan penetral. Belum diketahui jenis bahan kimia apa yang digunakan Mujahidin dalam serangan balasan ini. Serangan ini merupakan aksi balas ketika tentara dajjal AS menggunakan senjata kimia di kota Fallujah beberapa hari lalu. Sampai hari ini belum ada yang mampu menjelaskan kedahsyatan roket Mujahidin ini.
Kini Mujahidin berhasil mengepung kota Fallujah di daerah Utara setelah sekitar 500-600 Mujahidin berhasil menyeberangi sungai Eufrat. Mereka bergerak ke arah Al-Asykari menuju al-Jawlan, dan kini bergerak menuju As-Sakani. Dengan izin Allah swt Mujahidin berhasil memblokade keseluruhan wilayah utara kota Fallujah. Diwaktu yang sama Mujahidin juga sukses meluncurkan 3 roket yang menghancurkan wilayah basis AS di al-Bu’irin utara yang korbannya segera dievakuasi oleh helikopter raksasa Chinook.
Mujahidin Fallujah sukses mengusir tentara AS dari pusat kota setelah pertempuran dahsyat di daerah al-Wahdah. Mujahidin juga berhasil menguasai selatan kota, utara daerah Al-Asykari. Selain itu Mujahidin juga berhasil mengontrol penuh daerah Al-Wahdah. Mujahidin menguasai kembali al-Jawlan, utara Fallujah dan berusaha menyelesaikan pertempuran di al-Azraqiyah.
Berbagai kemenangan gemilang ini sayangnya hampir tidak bisa kita baca melalui media massa yang ada. Yang kita baca selalu kekalahan demi kekalahan, sehingga bagi mereka yang bernyali tipis akan segera murtad. Tetapi bagi para Mujahidin berita kemenangan ini terus saja mengalir bagaikan air sungai yang terus mengalir dari hulu ke hilir sampai bertemu di lautan kemenangan dengan ijin-Nya. Allahumman-shur Mujahidin Fallujah! Amin.
* Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin