Hidayatullah.com–Seorang kardinal Eropa terkemuka menyarankan bahwa Islam tidak akan bisa diterima di Eropa kecuali jika Islam memisahkan secara jelas batasan antara agama dan negara sebagaimana paham Katolik Roma yang masuk setelah revolusi Perancis.
Kardinal Belgia, Godfried Danneels merupakan salah seorang dari kalangan gereja Katolik yang diprediksi akan menjadi pengganti Paus Yohanes Paulus II.
Danneels mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa orang-orang Islam harus lebih fleksibel dalam menginterpretasikan Al Qur’an.
“Menurutku, Islam di Eropa mungkin bisa diwujudkan pasca revolusi Perancis, ” katanya dalam wawancara yang diterbitkan oleh surat kabar India Satakan.
Namun, para sarjana Muslim mengatakan bahwa Islam tidak mengenal adanya pemilahan antara agama dan kehidupan, Islam menekankan bahwa agama harus menjadi prinsip umum dalam semua aktivitas hidup sehari-hari.
“Islam menuntut agar kita menjalani seluruh aspek kehidupan dalam rangka ketaatan pada Allah. Kita bukanlah para hamba Allah paruh waktu” kata Dr. Muzammil Siddiqi, Presiden the Islamic Society of North America (ISNA) sebuah komunitas Islam di Amerika utara
“Agama kami tidaklah bertentangan dengan akal sehat dan Islam mengakui bahwa para pemeluk agama dan kultur lainpun memiliki banyak hal baik, kita dapat berbagi nilai dan prinsip umum tersebut serta bekerja sama dengan mereka”.
“Tidak ada kontradiksi”
Danneels membantah bahwa meskipun demikian, masyarakat Muslim di Eropa perlu melihat kontradiksi antara ajaran Islam dan saat proses integrasinya ke dalam masyarakat barat.
“Aku berpikir bahwa Islam harus melakukan itu, karena Kristen juga melakukannya, terutama saat di bawah pengaruh Revolusi Perancis. Terlepas dari aspek negatifnya, ada juga nilai positifnya, seperti pemisahan antara gereja dan negara” katanya.
Di sana, masyarakat Eropa yang menawarkan untuk menginterpretasikan kembali Islam menurut dugaan umum tengah meningkat jumlahnya guna membantu memperbesar pengintegrasian Muslim di Barat.
Kelompok utama Kristen Swiss juga menuntut sebuah institut binaan Pemerintah yang ada untuk mendidik Imam-imam Muslim dengan methode pemahaman agama yang luas dan tidak eksklusif di tengah-tengah masyarakat barat.
Saran Godfried Danneels nampaknya sejalan dengan gagasan liberalisasi Islam yang kini sedang dihembus-hembuskan di dunia Islam. (IslamOnline.net/zal)