Hidayatullah.com– Provinsi Sichuan di China yang berpenduduk lebih dari 80 juta jiwa akan mencabut larangan orang tidak menikah memiliki anak dan tidak lagi membatasi jumlah anak guna mendukung program nasional peningkatan jumlah penduduk.
Hari Senin (30/1/2023), Komisi Kesehatan Sichuan mengumumkan akan memperbolehkan semua orang untuk mendaftarkan kelahiran ke kantor pemerintahann provinsi mulai 15 Februari, lansir The Guardian. Registrasi kelahiran anak jumlahnya juga tidak dibatasi untuk orangtua manapun.
Sampai sekarang, komisi memperbolehkan hanya pasangan menikah yang memiliki anak dan jumlahnya dibatasi dua saja yang didaftarkan ke otoritas daerah.
Kebijakan baru ini akan berlaku selama lima tahun.
Kebijakan reproduksi nasional tidak secara eksplisit melarang wanita tidak menikah untuk memiliki anak, tetapi bukti pernikahan kerap dijadikan syarat bagi orangtua untuk mengakses berbagai layanan gratis termasuk perawatan kesehatan ibu hamil, gaji selama cuti hamil dan perlindungan bagi pekerja.
Mereka yang mendaftar anak di luar nikah sering dikenai denda untuk mendapatkan hukuo – registrasi keluarga yang sangat penting yang akan memberikan anak akses pendidikan dan layanan sosial.
Setelah beberapa dekade kebijakan satu anak yang berdampak hukum, mencakup hukuman finansial bagi pelanggar dan kebijakan aborsi paksa dan baru berakhir pada tahun 2016, komposisi demografi China mengalami ketidakseimbangan gender yang besar karena preferensi laki-laki di kalangan masyarakat. Tidak hanya itu, kaum muda semakin banyak yang menolak pernikahan dan melahirkan, dengan alasan tingginya biaya hidup, berkurangnya mobilitas sosial, meningkatnya tekanan karir dan ekspektasi sosial terhadap perempuan.
Sichuan menempati peringkat ketujuh dalam hal proporsi populasi di atas usia 60 tahun, atau lebih dari 21 persen menurut data pemerintah.
Pemerintah provinsi sudah berkali-kali mengadakan insentif guna meningkatkan angka kelahiran. Pada Juli 2022, Provinsi Sichuan menawarkan tunjangan bulanan bagi orangtua yang memiliki anak kedua dan ketiga sampai usia mereka tiga tahun.*