Hidayatullah.com— Maraknya penyimpangan sosial akibat dampat gadget dan game telah merisaukan banyak pihak, utamanya para orang tua. Di antaranya mulai banyak anak-anak mengalami gangguan jiwa akibat terpapat game online dan video porno.
Ketua Salimah Kabupaten Pati, Hesti Kartika Sari yang baru-baru ini menggagas webinar seputar kesehatan mental anak menyampaikan bahwa jika penyimpangan akibat gadget dipastikan bakal bertambah jumlahnya.
“Apalagi algoritma media sosial itu sekarang memang membawa kita untuk ketemu konten-konten sejenis yang pernah kita buka. Kemarin misalnya kita baca dan berinteraksi dengan berita seputar pengaruh buruk gadget, maka besok-besoknya beranda kita juga akan ada rekomendasi konten-konten serupa,” ujar dokter spesialis anak pada RSUD RAA Soewondo Pati ini kepada hidayatullah.com, Selasa (31/120223).
Menyikapi hal itu, Hesti melalui lembaganya, Persaudaraan Muslimah (Salimah) menggagas sekolah pranikah. Hal ini untuk menanggulangi kecemasan pada anak dan remaja, sebagai bagian menjaga generasi emas.
“Mereka bagian dari generasi emas yang harus kita jaga. Kalau mereka tidak bisa mengelola masa remaja mereka, gimana mereka bisa menata masa tuanya, dan bagaimana pula nasib generasi-generasi setelahnya, “ ujarnya.
Menurut Hesti sekolah pranikah dinilai sangat bermanfaat menyiapkan remaja lebih siap menyambut kedewasaan. Selain itu, menjadi orang tua yang shalih adalah salah bagian upaya menghindarkan gangguan kejiwaan yang dialami anak-anak.
“Sebagai orang tua saya pun pernah cemas, sampai akhirnya saya tahu ternyata Qur’an punya jurus jitu untuk menangkalnya”, tambahnya.
Alumni Fakultas Kedokteran UI ini mengutip janji Allah SWT dalam Surah Al-Kahfi Ayat 82, sebagai dalam tafsir Ibnu Katsir. “Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa penggalan kalimat wa Kana Abuhuma Shaliha dalam ayat itu, menunjukkan bahwa seorang yang shalih akan diberikan penjagaan pada keturunannya,” tegasnya.
“Sungguh, sebab keshalihan seseorang, Allah SWT akan menjaga anaknya, cucunya, kerabatnya dan lingkungan sekitarnya. Mereka senantiasa dalam perlindungan dan penjagaan Allah,” ujarnya menyampaikan perkataan Ibnu Ajibah dalam tafsirnya.
Anak dan remaja dengan gangguan jiwa
Dalam sebuah webinar bertema Kesehatan Mental Anak, yang digelar oleh Pimpinan Daerah Salimah Kabupaten Pati, Jumat sore (27/1/2023) terungkap banyaknya penyimpangan perilaku pada anak yang mulai bermunculan di Kabupaten Pati.
“Sejak 2019 sampai sekarang, kami ada 30 anak dengan gangguan jiwa, dan beberapa diantara penyebab paling banyak adalah karena kecanduan game dan bullying’, ungkap Kepala Sentra Margo Laras di Pati, Jiwaningsih, saat menyampaikan pidato pembuka di acara.
Hal senada juga diungkap para dokter kejiwaan. Menurut Jiwaningsih, dokter spesialis kedokteran jiwa dari RSUD RAA Soewondo Pati. Dokter psikiater di RS Islam Pati Dr Yarmaji Sp KJ bahkan terang-terangan mengungkapkan bangsal jiwa di tempatnya, kini mulai menangani pasien dari segala umur.
“Mulai TK, SD, SMP, maupun juga SMA ada. Dan kemarin yang membuat kami miris ada remaja putri yang datang diantar Ortu, akibat penggunaan HP yang tak terkontrol, anak tersebut kecanduan pornografi hingga melakukan tindakan yang kurang terpuji dengan teman SMP-nya yang sama-sama perempuan, ” ungkapnya.*