Hidayatullah.com– SpaceX membatasi penggunaan layanan internet satelitnya oleh Ukraina untuk keperluan militer, setelah muncul kabar bahwa Kyiv menggunakannya untuk mengendalikan drone.
Di awal perang melawan Rusia, Ukraina diberikan ribuan parabola SpaceX Starlink – yang terhubung dengan satelit dan membantu orang-orang Ukraina agar tetap terkoneksi dengan internet.
Namun kemudian, terdengar kabar bahwa layanan teknologi canggih itu dipergunakan untuk membidik pasukan Rusia, yang berarti melanggar batasan yang ditetapkan oleh SpaceX.
Pada sebuah acara di Washington DC pada hari Rabu (8/2/2023), Presiden SpaceX Gwynne Shotwell menjelaskan bahwa teknologi Starlink dipersilahkan dipakai oleh militer Ukraina untuk komunikasi, tetapi Starlink “tidak pernah dimaksudkan untuk dijadikan senjata”, lansir BBC.
Pesawat tak berawak memainkan peran penting dalam perang, telah digunakan oleh Kyiv untuk mencari lokasi pasukan Rusia, menjatuhkan bom, dan melawan serangan drone Moskow.
Rusia dituduh berusaha mengganggu sinyal Starlink oleh pendiri SpaceX Elon Musk.
Antena-antena parabola Starlink – atau terminal – bekerja dengan cara terkoneksi dengan satelit-satelit yang berada di orbit rendah Bumi.
Ukraina mendapatkan terminal Starlink sebagian dari SpaceX langsung dan sebagian lagi dibelikan oleh pemerintah-pemerintah asing.*