Hidayatullah.com—Korban meninggal akibat gempa dahsyat pada 6 Februari di selatan Turki telah bertambah menjadi 43.556 orang, kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pada Rabu malam. Soylu mengumumkan angka terbaru itu saat hadir dalam acara siaran langsung dengan saluran TRT Haber di Hatay.
“Ini adalah salah satu gempa bumi terbesar di dunia,” ujar dia dikutip Anadolu Agency.
Menteri Turki mengatakan diperlukan jangka waktu tertentu untuk menanggapi ketika menghadapi 26.000 rumah yang runtuh selama jam-jam pertama, dan gempa bumi melanda area seluas 110.000 kilometer persegi. “[Luas dampak gempa] Ini ukuran tiga kali [tanah] Belanda,” imbuh dia.
Pihak berwenang telah menyelesaikan 80 persen penilaian kerusakan di zona gempa di Turki selatan setelah gempa kuat menghancurkan wilayah tersebut pada 6 Februari.
Menteri Lingkungan Hidup, Kota dan Perubahan Iklim Turki, Murut Kurum mengatakan, 20 peran penilaian yang tersisa akan segera diselesaikan. Sebanyak 7.300 anggota terlibat dalam proses penaksiran kerusakan akibat gempa kembar yang mengguncang banyak wilayah di Tanah Air, katanya.
Kehancuran atau kerusakan yang dilaporkan terjadi sekitar 164.000 bangunan dan 518.000 unit bangunan pribadi. Kurum mengatakan sebagian besar bangunan yang hancur dibangun sebelum tahun 1999 dan tidak ada pemeriksaan yang dilakukan di bangunan terkait.
Sambil menunjukkan peta garis patahan yang mempengaruhi kawasan di Adiyaman, katanya, pihak yang tenggelam akan mempelajari kualitas tanah untuk memahami penyebab kehancuran besar-besaran di pusat kota.
Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki akan membangun lebih dari 200.000 rumah pada awal Maret di daerah yang terkena dampak dan menjamin penyelesaian proyek dalam satu tahun.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 SR yang berpusat di wilayah Kahramanmaras, juga mengguncang Gaziantep, Hatay, Adiyaman, Malatya, Kilis, Adana, Diyarbakir, Osmaniye, Sanliurfa dan Elazig. Dampak gempa tersebut mengakibatkan sekitar 13,5 juta orang terkena dampaknya dan lebih dari 47.000 lainnya meninggal.*