Hidayatullah.com—Perilaku tidak biasa seekor burung peliharaan membuat satu keluarga beranggotakan tujuh orang waspada dan menyelamatkan diri dari gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang kota pada 6 Februari.
Siham Suraj Ali, 55, mengatakan gempa yang mengguncang Turki selatan dan tengah, selain Suriah utara dan barat, awalnya terdeteksi ketika burung peliharaannya yang ditempatkan di ruang tamu berperilaku tidak biasa.
Berbicara kepada Bernama TV dengan bantuan penerjemah lokal Mohammad Abdul Latif dari organisasi non-pemerintah Turki ATAA Relief, Siham mengatakan ketika dia melihat bagaimana perilaku burung-burung itu, dia memerintahkan istrinya untuk membawa tiga putri dan dua putranya keluar rumah dan ke pekarangan.
“Segera kemudian, gempa terjadi tetapi semua anggota keluarga menyelamatkan diri di luar. Rumah kami yang terletak di ruang bawah tanah, rusak di dalam,” katanya.
Kediaman mereka terletak di ruang bawah tanah sebuah apartemen kecil berlantai lima, tidak banyak terpengaruh kecuali ada bekas retakan dan retakan di seluruh rumah.
Khawatir akan gempa lagi, ia menerima tenda sementara yang disediakan pihak berwenang dan memasangnya di halaman apartemen. Siham mengatakan bahwa sebelum gempa, dia mendengar suara keras di bawah rumahnya seperti suara rudal Scud yang diluncurkan saat tinggal di Aleppo utara, Suriah di bawah rezim Bashar Al-Assad.
Ditanya mengapa dia pindah ke Turki pada tahun 2013, pekerja konstruksi tersebut mengatakan bahwa kota tempat tinggal keluarganya sebelumnya telah diserang oleh rudal tetapi saat itu dia masih ingin tinggal di sana.
“Saya datang ke sini pada 2013 karena tentara rezim akhirnya memasuki kampung halaman saya dan saya ingin keluarga saya aman. Suatu hari saya mungkin kembali ke Suriah,” katanya.
Namun, kata dia, kota itu harus dalam keadaan aman terlebih dahulu agar keselamatan keluarganya terjamin.*