Hidayatullah.com — Rasmus Paludan, politisi Swedia-Denmark pembakar Al-Quran, akan datang ke Wakefield, Inggris dan membakar Al-Quran pada awal Ramadhan, 23 Maret 2023. Pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) itu sebelumnya tidak mendapat izin membakar Al-Quran di Swedia.
Kepolisian Swedia menolak mengizinkan aksi pembakaran Al-Quran Paludan setelah mempertimbangkan bahwa aksi tersebut dapat memicu gejolak keamanan.
“Pertemuan dan protes semacam itu dinilai dapat menyebabkan gangguan serius terhadap keamanan nasional,” ujar Kepolisian Swedia, lapor Russia Today pada Jumat (10/02/2023).
Paludan lantas berencana untuk membakar Al-Quran di Wakefield, Inggris pada awal bulan Ramadhan, yaitu pada 23 Maret 2023.
“Saya memutuskan untuk datang ke Inggris Raya. Jadi pada Rabu 23 Maret 2023 di awal Ramadhan, saya akan datang ke Wakefield di Inggris dan membakar Quran di tempat umum,” ujar Rasmus Paludan, dalam video yang diunggah akun Twitter Stram Kurs (19/03).
Tidak hanya itu, Paludan juga menyebut Al-Quran bukanlah kitab suci dan menghina Rasulullah SAW.
“Kita akan membakar Al-Quran, kitab suci Al-Quran bodoh yang tidak suci melainkan dibuat oleh pemerk*sa berantai, pembunuh massal, pedofil, dan pencuri, Muhammad,” hina Paludan.
Pada Januari lalu, Rasmus Paludan membakar Al-Quran di ibukota Swedia. Di bawah perlindungan polisi ia membakar kitab suci umat Islam di dekat gedung Kedutaan Besar Turki.
Aksi tersebut lantas memicu kecaman dari dunia Muslim dan menyebabkan kerusuhan.*