Hidayatullah.com– Lebih dari 40 orang ditangkap setelah bentrokan terjadi di Swedia antara polisi dan pengunjuk rasa terkait rencana pembakaran kitab suci al-Qur’an oleh Rasmus Palundan pemimpin sebuah kelompok kanan-jauh.
Tiga orang terluka di Norrkoping pada hari Ahad ketika petugas melepaskan tembakan peringatan ke arah perusuh, kata polisi seperti dilansir BBC Senin (18/4/2022).
Kekerasan itu dipicu oleh serangkaian aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh politisi Denmark-Swedia Rasmus Paludan.
Dia mengatakan telah membakar sebuah kitab suci Islam dan akan melakukannya lagi.
Kepala Kepolisian Nasional Swedia Anders Thornberg mengatakan belum pernah melihat kerusuhan dengan kekerasan seperti yang terjadi pada hari Ahad di Norrkoping, yang berjarak sekitar 160 km (99 mil) barat daya Stockholm, dan kota di dekatnya Linkoping.
Kedua kota tersebut juga mengalami kerusuhan pada hari Jumat, bersama dengan daerah pinggiran Stockholm Rinkeby dan Orebro di bagian barat. Pada hari Sabtu, terjadi kerusuhan di selatan kota Malmo.
Pada hari Senin, polisi mengatakan 26 petugas kepolisian dan 14 anggota masyarakat terluka dalam kekerasan tersebut dan lebih dari 20 kendaraan rusak atau hancur.
Mereka mengatakan bahwa sekitar 200 orang telah terlibat dalam kekerasan tersebut, seraya menambahkan mereka meyakini kerusuhan itu diorganisir oleh jaringan geng kriminal. Sebagian individu yang terlibat memiliki catatan di kepolisian dan dinas keamanan Swedia, Sapo.
Kekerasan hari Minggu di Norrkoping terjadi setelah Rasmus Paludan mengatakan dia berencana mengadakan kerumunan massa di sana. Namun, dia tidak pernah muncul di kota itu.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting oleh partai sayap kanannya yang anti-imigran, Stram Kurs (Garis Keras), Palundan mengatakan membatalkan acara kerumunan massa itu karena pihak berwenang Swedia telah “menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak mampu melindungi diri mereka sendiri dan saya”.
Dia sebelumnya muncul pada hari Kamis di pusat kota Jonkoping, tapi saat dia berbicara ke megafon sambil memegang al-Qur’an, kata-katanya ditenggelamkan oleh seorang pendeta yang membunyikan lonceng gereja setempat sebagai protes.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Protes terhadap rencana Stram Kurs untuk membakar al-Qur’an juga berubah menjadi kerusuhan di Swedia sebelumnya. Pada tahun 2020, pengunjuk rasa membakar mobil-mobil dan merusak bagian depan toko-toko dalam bentrokan di Malmö.
Paludan mewakili partai Stram Kurs dalam pemilihan umum di Denmark terakhir pada 2019 di mana ia menerima 1,8% suara, tetapi gagal memenangkan kursi.
Pada tahun 2020, ia dipenjara di Denmark selama sebulan karena serangkaian pelanggaran termasuk rasisme.
Dia berencana untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum di Swedia pada bulan September, tetapi dia dikabarkan belum memiliki jumlah tanda tangan yang diperlukan untuk bisa memastikan pencalonannya.*