Hidayatullah.com– Nilai perusahaan Twitter kurang dari setengah dari harga yang dibayarkan Elon Musk ketika membelinya enam bulan silam, setelah nilainya anjlok lebih dari $20 miliar, menurut kalkulasi berdasarkan dari memo miliarder itu yang bocor ke publik.
Dalam memonya, Musk mengatakan kepada staf Twitter bahwa sekarang nilai perusahaan media sosial itu kurang dari $20 miliar. Bandingkan dengan harga yang dibayarkan Musk sebesar $44 miliar untuk memiliki perusahaan berlogo burung itu pada Oktober 2022.
Menyusul pembelian oleh pendiri perusahaan mobil listrik Tesla itu, para pemasang iklan di Twitter berbondong-bondong meninggalkan media sosial itu. Padahal, iklan merupakan sumber utama pendapatan perusahaan.
Pada bulan Desember tahun lalu, firma investasi Fidelity bahkan mengurangi nilai buku sahamnya di Twitter sebesar 56%.
Perhitungan nilai perusahaan Twitter didasarkan pada tawaran stock grants yang diajukan Musk, menurut Platformer and the Information yang pertama kali mengabarkan bocoran memo tersebut, lansir The Guardian Ahad (26/3/2023).
Biasa dipakai untuk memberikan insentif kepada karyawan, stock grants merupakan peluang untuk membeli saham yang tidak dapat dijual sampai pada waktu tertentu, sebagai lawan dari opsi pembelian saham – yang terikat syarat dan ketentuan tertentu. Stock grants itu nantinya dapat dijual oleh karyawan untuk mendapatkan uang.
Menurut surel internal Twitter yang lain, stock grants dapat “dijual per enam bulan, berdasarkan perhitungan valuasi oleh pihak ketiga”.
Dari bocoran memo itu juga diketahui bahwa Musk dalam surelnya kepada staf mengatakan perusahaan bisa kehabisan duit dalam waktu empat bulan.
Menurut perhitungan yang disodorkan Musk bulan Desember tahun lalu, Twitter harus memangkas jumlah pegawai dari 7.500 menjadi sekitar 2.000 saja.
Dari bocoran memonya itu, Elon Musk juga diketahui akan menerapkan stock grants seperti yang dilakukan di perusahaannya yang lain, Tesla dan SpaceX.*