Hidayatullah.com—Bertempat di Pondok Pesantren Al Islah Bondowoso, Jawa Timur. Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur Musyawarah Daerah (Musyda). Acara bertema “Memperkuat Spirit Da’wah, Memperkokoh NKRI” ini berlangsung hari Sabtu-Ahad (6-7 Mei 2023).
Menurut Ketua Panitia Hairul Warizin, Musyda dihadiri 140 dai dan 6 pimpinan pondok pesantren serta seluruh aktifis pengurus dewan Da’wah Jawa Timur. Harapannya dalam musyawarah kalau ini dalam memilih pemimpin kepengurusan dewan Da’wah Jawa Timur yang terbaik.
Musyda ini berlangsung dalam rangka penyegaran kepengurusan dan laporan pertanggungjawaban atas periodisasi yang habis. “Kami berterima kasih diberi kepercayaan menerima tamu musyawarah para dai di pesantren ini,” kata KH Thoha Yusuf Zakaria Ma’shum dalam penyambutan Musyda.
“Karena pesantren ini milik semua apalagi pesantren ini mendapat sebutan pesantren sepur.”
Sebelum mengakhiri sambutannya KH Thoha Zakaria Ma’shum menegaskan bahwa untuk periodesasi Dewan Da’wah yang akan datang ditetapkan saja KH. Fathurrahman aja.
Sementara Ketua Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur, Fathurrahman dalam sambutan pembukaan mengatakan Musyda kali ini dalam rangka mempertanggungjawabkan keperiodisasi yang lalu dan memilih pemimpin yang baru.
Menurut Ketua Dewan Syuro Dewan Da’wah Jawa Timur Ir. Choirul Djaelani, pertemuan dai Dewan Da’wah Jawa Timur harus bisa menjawab tema memperkokoh NKRI.”Pemimpin yang akan datang di negeri ini harus dihitung iman dan taqwanya juga, jangan sembarang milih pemimpin, “ ujar Choirul Djaelani.
Dr. Imam Zamroji, wakil ketua umum Dewan Da’wah Pusat menegaskan musyawarah kali ini sepertinya sudah selesai dengan terpilih ketua Dewan Da’wah Jawa Timur yang baru sesuai seperti yang disampaikan oleh KH Thoha Yusuf Zakaria Ma’shum.
Bagi Zamroji pesantren Al Islah bisa kami sebutkan sebagai pesantren benteng iman. Karena pesantren ini mampu mengayomi kepentingan umat dan menjaga iman.
Dewan Da’wah diperiode ini dengan situasi Indonesia akan ada pemilihan pemimpin maka diadalah pelatihan dai politikus berbisa akhirat. “Tugas Dewan Da’wah menegaskan bahwa kebutuhan dai di daerah. Adanya ketersediaan dai dan kebutuhan masih sangat tidak imbang, “ tambahnya.*