Hidayatullah.com—Arab Saudi bulan lalu mencatat curah hujan luar biasa di berbagai wilayah negara, sehingga menjadi yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir, demikian dikutip Zawya.com.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian (MEWA), curah hujan rata-rata mencapai rekor 31,81 milimeter (mm) pada April, lebih tinggi dari rata-rata 9,23 mm yang tercatat pada bulan yang sama tahun lalu.
MEWA merilis laporan hidrologi untuk April 2023 untuk mengukur curah hujan dan air banjir yang dikumpulkan dan diambil dari bendungan. Laporan menunjukkan ada 26 hari hujan bulan ini, meliputi sebagian besar wilayah.
Mengutip laporan Saudi Gazette, curah hujan tertinggi tercatat pada 25 April sebanyak 137 pengukuran dan curah hujan tertinggi tercatat 79 mm pada 14 April di provinsi Asir.
Badan MEWA dan Badan Meteorologi Nasional memiliki 353 stasiun pengamatan hujan dengan 2.163 pengukuran yang tercatat.
Laporan itu juga menunjukkan, air banjir dari 146 bendungan yang ada pada bulan lalu sebanyak 118 juta meter kubik, sedangkan pada April 2022 sebanyak 12,2 juta meter kubik. Menurut laporan, bendungan di wilayah Asir memiliki porsi air banjir terbesar, lebih dari 28,50 juta meter kubik.
Air banjir di Bendungan Najran, Najran, sebesar 20,59 juta meter kubik, disusul 14 juta meter kubik di Bendungan Baysh, Jazan. Sekitar 57,7 juta meter kubik ditarik dari semua bendungan pada bulan April, untuk membantu mengisi kembali sumur petani dan melestarikan tutupan vegetasi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Jumlah terbanyak berasal dari Bendungan Najran sebanyak 20,44 juta meter kubik, disusul Bendungan Baysh sebanyak empat juta meter kubik. Mulai bulan ini, MEWA berupaya mengimplementasikan rencana operasional bendungan dengan membuka pintu untuk keperluan irigasi, dengan tetap menjaga batas aman alokasi air untuk minum.*