Hidayatullah.com—Wanita Liverpool, Inggris, mengatakan hidupnya ‘tidak pernah sepenuhnya bahagia’ sampai dia menemukan keyakinan barunya, Islam. Wanita yang kemudian memutuskan mengenakan jilbab akhirnya mengaku hijab justru memberinya ‘kepercayaan diri yang sangat besar’.
Bethany Ismail, 21, dari Liverpool mengatakan hidupnya ‘selalu berada di sekitar Muslim’. Ia kemudian tertarik pada agama setelah berbicara dengan teman-temannya.
Beth, demikian panggilan akrabnya, banyak mendengar ‘stereotip’ tentang Islam. Meski demikian, dia tidak percaya begitu saja, dan akhirnya melakukan penelitian agama ini.
Ia memutuskan masuk Islam setelah melakukan penelitian dan kemudian menikah dengan Ismail Mohammed. Pekerja ritel tersebut mengatakan kepada FEMAIL bagaimana keyakinannya telah membantunya menemukan ‘kedamaian dan menghargai dirinya sendiri’.
Ia mengaku meskipun keluarganya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya, mereka sekarang ‘lebih dekat dari sebelumnya’, bahkan ibunya, Alison, ikut mengenakan hijab di hari pernikahannya.
Keluarga Tidak Religius
Beth dibesarkan dalam keluarga Katolik, menjalani Perjamuan Kudus pertamanya sebagai seorang anak, tetapi mengakui bahwa dia tidak pernah sepenuhnya mendedikasikan pada agama tersebut.
“Saya tidak benar-benar dibesarkan secara religius, “ katanya. “Saya dibesarkan sebagai seorang Katolik, tetapi tidak ketat. Saya memiliki komuni dan barang-barang lainnya, tetapi itu terutama untuk masuk ke sekolah-sekolah di daerah kami.”
Ia mengaku dalam beberapa tahun terakhir ketika temannya memperkenalkan kepada beberapa temannya yang Muslim, ia selalu bertanya-tanya tentang agama karena ada begitu banyak stereotip tentang Muslim. “Saya ingin mencari tahu sendiri,” katanya
Saat dia meneliti agama ini, Beth bertemu dengan suaminya, Ismail, dan mengaku ‘langsung cocok’. “Panggilan telepon pertama kami dimaksudkan hanya selama lima menit, akhirnya menjadi tiga jam karena kami sangat akrab. Dan sisanya adalah sejarah.”
Beth mengaku beruntung suami seorang Muslim sehingga dia bisa mengajarinya banyak hal. Segera setelah dia menelitinya, semua yang diajarkan tentang Islam sangat masuk akal dan semua fakta yang ia temukan sangat menakjubkan.
“Saya tidak dapat mempercayainya. Islam adalah agama yang luar biasa, “ katanya.
Mengucapkan Syahadat
Setelah cukup lama meneliti Islam dan semakin yakin, Desember tahun 2019, Beth berkomitmen untuk masuk Islam, mengucapkan syahadat di masjid setempat.
“Ini bukan proses yang panjang tapi jika ada yang akan melakukannya saya sarankan untuk meneliti terlebih dahulu,” kata Beth. “Dan selalu tunggu sampai kamu siap, jangan biarkan siapa pun menekanmu.”
Bagi Beth, perubahan terbesar padanya adalah ketika ia mengenakan jilbab setiap hari. Ia mengungkapkan jilnan yang dikenakan oleh beberapa wanita Muslim pada akhirnya membuatnya ‘lebih percaya diri’.
“Saya telah melihat banyak orang di media sosial dan saya biasa mencobanya dan berpikir saya tidak cocok, tetapi ketika Ramadhan saya mulai memakainya dan saya jauh lebih percaya diri memakainya, dan saya kurang peduli tentang apa yang orang lain pikirkan tentang saya.“
Setelah berbagi kabar dengan keluarganya, Beth, yang memiliki dua saudara perempuan, mengakui bahwa ibunya Alison awalnya keberatan, apalagi selama ini sangat terpengaruh dengan ‘stereotipe’ Muslim.
“Keluarga saya tidak terlalu bahagia pada awalnya, “kata Beth, “Yang bisa dimengerti karena ada banyak stereotip tentang Muslim, jadi mereka hanya peduli pada kebahagiaan saya.”
“Tapi begitu waktu berlalu dan mereka bisa melihat saya adalah Beth yang sama dan perubahanya hanya mengenakan syal (hijab, red), “ ujarnya, menambahkan bahwa kini hubungannya dengan keluarga sangat baik dan sedekat seperti sebelum memeluk Islam.
Beth membagikan perjalanannya di TikTok , mengumpulkan 7.569 Pengikut dan 222.000 suka di platform media sosial. Meskipun ada beberapa komentar negatif, Beth mengatakan tak sedikit pula komunitas Muslim lokal telah mendukung setiap langkahnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Reaksi di media sosial luar biasa, “ ujarnya, “Saya tidak percaya ketika video saya menjadi viral! Aku masih shock sekarang.”
Bethani mengatakan meskipun ada ‘banyak kebencian’ di media sosial, namun sebagian besar reaksinya sangat positif.
“Hidupku baik-baik saja. Saya tidak pernah sepenuhnya bahagia, “ katanya. “Saya memiliki kehidupan yang luar biasa jangan salah paham – tetapi saya selalu tahu ada sesuatu yang hilang dan sesuatu yang saya butuhkan dalam hidup. Islam membuat saya menemukan kedamaian dan menghargai diri sendiri,” tambahnya.
“Ada juga banyak kebencian seperti yang saya duga, tapi saya bahkan tidak membacanya. Sebaliknya saya mendapatkan lebih banyak cinta daripada kebencian dan saya sangat bersyukur untuk itu.”
Sekarang ia banyak berkumpul dengan komunitas Islam local dan bersemangat belajar Islam. “Saya memiliki sekelompok teman mualaf yang luar biasa dan saya menghadiri kelas untuk belajar lebih banyak tentang agama saya dan para gurunya luar biasa.”
“Di Liverpool ada komunitas Muslim yang besar dan untuk mualaf ada banyak dukungan, saya sangat beruntung.” Kini ia merasakan kehidupannya lebih tenang dan damai. “Hidup saya luar biasa. Sekarang saya lebih menghargai diri sendiri dan orang lain, saya melihat dunia dan orang-orang dalam cahaya yang berbeda dan saya lebih tenang dan menjadi orang yang lebih baik, “ tutupnya.*