Hidayatullah.com—Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji Arab Saudi Tawfiq membentuk tim investigasi penyelesaian masalah layanan Masyair. Menag mengaku telah menyampaikan ke Tawfiq beberapa catatan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Masyair merupakan layanan transportasi dan akomodasi selama empat hari dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Kami telah melakukan analisa, dan masalahnya ada pada Mashariq selaku serikat penyedia,” ujarnya dalam keterangan, Senin (10/7/2023).
Menag mengatakan, tim investigasi sudah melakukan pertemuan setidaknya dua kali dan masih akan terus bekerja. Karenanya Menag mengapresiasi Pemerintah Arab Saudi yang begitu kooperatif.
“Saat ini sudah dilakukan setidaknya dua kali pertemuan, dan tim ini masih bekerja. Kita akan tunggu hasilnya satu atau dua minggu ke depan,” kata Menag lebih lanjut.
Gus Men mengapresiasi pula berbagai fasilitas pemberian pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji Indonesia. Contohnya, terkait tata cara masuk Raudhah dengan menggunakan tasreh yang memudahkan tiap jemaah.
Dengan adanya tasreh, jemaah menjadi lebih tertib dan berkesempatan untuk masuk ke Raudhah, yang tentunya sangat membantu. Kondisi di Masjidil Haram pun menjadi lebih teratur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia juga menyoroti kala pemerintah Indonesia memutuskan memberi hadiah air zamzam tambahan untuk jemaah. Pemerintah Arab Saudi sangat membantu pemerintah Indonesia.
“Hadiah zamzam ini menjadi obat bagi jemaah yang sempat kecewa dengan pelayanan Masyair. Terima kasih karena pemerintah Saudi sudah membantu,” ujar Menag. Pemerintah Arab Saudi melalui Dubes Faisal bin Abdullah Al-Amudi mengapresiasi pola koordinasi dan komunikasi Gus Men. Ia mendoakan agar jemaah haji Indonesia dapat kembali dengan selamat dan menjadi haji mabrur