Hidayatullah.com– Operasi besar sedang dilakukan di Seoul, Korea Selatan, guna mengevakuasi ribuan peserta Jambore Kepanduan Dunia 2023, setelah ada peringatan ancaman badai tropis Khanun. Kegiatan perkemahan tersebut terpaksa dibubarkan lebih awal.
Lebih dari 1.000 bus dikerahkan untuk memindahkan 36.000 anggota kepanduan dari berbagai negara – kebanyakan remaja – sementara badai tropis Khanun sedang bergerak mendekat.
Sebagian besar pramuka, yang berasal dari 158 negara, akan dibawa dari lokasi perkemahan di barat daya Buan ke akomodasi di ibu kota, Seoul, dan wilayah metropolitan terdekat, kata Kim Sung-ho, seorang wakil menteri di Kementerian Dalam Negeri.
Pihak berwenang sedang mengupayakan tempat penampungan di ruangan di pusat pelatihan pemerintah dan fasilitas pendidikan serta hotel.
Kim mengatakan akan dibutuhkan waktu enam jam atau lebih untuk mengevakuasi Pramuka dari area perkemahan, yang menurut penyelenggara tidak akan lagi digunakan untuk acara apa pun setelah mereka pergi, lansir The Guardian Senin (7/8/2023).
Camp Humphreys, sebuah pangkalan militer besar milik Amerika Serikat yang terletak 70 kilometer ke arah selatan dari Seoul, sudah menampung ratusan anggota kepanduan AS, yang lebih dulu hengkang dari perkemahan disebabkan paparan hawa panas ekstrem.
Belum jelas apakah ribuan anggota kepanduan dari Swedia, Denmark dan Norwegia juga akan diungsikan ke pangkalan militer AS tersebut.
Pengumuman evakuasi dikeluarkan setelah World Organization of the Scout Movement meminta Korea Selatan untuk segera mengevakuasi para peserta jambore dari daerah yang diperkirakan akan dilintasi oleh badai tropis Khanun.
Badai tersebut mengambil jalur tidak biasa, jalur berkelok-kelok di sekitar pulau-pulau di bagian barat daya Jepang selama lebih dari sepekan, menurunkan hujan lebat, memutus aliran listrik ke ribuan rumah serta mengganggu layanan penerbangan dan kereta api.
Pada Senin sore (7/8/2023), angin berkecepatan 108 km/jam (67 mph), dengan hembusan yang lebih tinggi, dan diperkirakan akan mempertahankan kekuatan itu saat menyapu pulau utama Jepang Kyushu pekan ini, kata Badan Meteorologi Jepang. Badai itu telah menyebabkan satu kematian dan 70 orang luka-luka di pulau Okinawa, Jepang selatan, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana negara itu.
Badan pemantauan cuaca Korea Selatan memperkirakan Khanun akan mendarat di wilayah negeri K-Pop itu pada Kamis pagi (10/8/2023) dengan kecepatan angin 154km/h (95mph). Sebagian besar wilayah di selatan negeri itu termasuk Buan diperkirakan akan mulai merasakan tamparan badai tersebut paling dini hari Rabu.*