Hidayatullah.com– Hawa musim panas di Jepang yang semakin menyengat dari tahun ke tahun mendorong naik penjualan payung yang dirancang untuk kaum Adam. Produk perawatan kulit berupa tabir surya juga mengalami peningkatan permintaan.
“Pelanggan laki-laki membeli payung untuk mencegah sengatan panas sekaligus melindungi kulit mereka dari sengatan matahari,” kata perwakilan humas department store Takashimaya di Osaka.
Dari Maret sampai Juli, penjualan payung di toko tersebut naik 2,4 kali dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lapor Asahi Shimbun Jumat (18/8/2023).
Dalam periode promosi musiman dari akhir Juni sampai awal Juli, toko tersebut menawarkan 600 jenis payung matahari termasuk 80 yang dipasarkan khusus untuk pria, dua kali lebih banyak dari biasanya.
“Semakin banyak pria membawa payung di jalan, sehingga tidak terlalu mencolok, lebih netral-gender dan diterima,” kata staf toko itu, mengomentari tren membawa payung di kalangan lelaki belakangan ini.
Menurut toko tersebut, pelanggan pria seringkali memilih payung dengan struktur multi-sendi yang dapat dilipat cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam tas. Mereka juga lebih suka payung dengan warna gelap seperti biru tua dan hitam.
Sementara itu, pelanggan wanita lebih menyukai payung dengan struktur rangka yang lebih sederhana yang mudah dibuka dan ditutup, meski bentuknya tidak kompak (tidak dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam tas).
Sementara itu, Aeon Co., yang mengoperasikan mal dan supermarket di seluruh penjuru negeri Jepang, juga melihat kenaikan pada penjualan payung pria di sekitar 280 gerainya tahun ini.
Sejumlah tokonya menawarkan lebih dari 40 tipe payung musim panas untuk pria atau 2,6 kali lebih banyak dibanding tahun lalu.
Meskipun 80 persen pembeli payung di toko-toko Aeon adalah perempuan, penjualan payung pria dari Maret sampai pertengahan Agustus 5,5 kali lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2020.
Perwakilan humas Takashimaya meyakini kenaikan itu disebabkan semakin banyak pria yang tidak malu menggunakan payung demi melindungi kulitnya.
Data penjualan kosmetik pria di Jepang, seperti halnya payung, mengalami kenaikan di tahun-tahun belakangan ini. Pada 2022, nilai pasar kosmetik pria menyentuh angka 44,6 miliar yen ($306 juta) atau naik 30 persen dalam kurun lima tahun, menurut firma riset pasar Intage Inc. Produk tabir surya atau kosmetik untuk memulihkan kondisi kulit dari sengatan sinar matahari juga naik lebih dari 20 persen.
“Semakin banyak pria yang sadar akan penampilan mereka antara lain karena maraknya pertemuan lewat video online, di mana mereka melihat wajah mereka sendiri bersanding di layar bersama wajah orang lain,” kata Toshimitsu Kiji, seorang analis pasar di Intage.*