Hidayatullah.com—Tindakan staf taman kanak-kanak di Inggris yang memperlihatkan buku tentang kaum LGBT (atau homoseksual) berjudul ‘Grandad’s Pride’ (Kebanggaan Kakek) kepada anak berusia empat tahun menimbulkan kritik dari para orang tua di taman kanak-kanak tersebut.
Buku tersebut antara lain menampilkan ilustrasi seorang lelaki transgender yang cacat akibat operasi bersama dengan seorang lelaki tua yang mengenakan gaya fetisisme.
Kekhawatiran muncul ketika orang tua siswa di Genesis Preschool di Hull, Inggris, mengetahui hal tersebut dan salah satu ayah siswa menemukan bahwa buku tersebut berisi ilustrasi pria setengah telanjang yang mengenakan ‘pakaian kulit bondage’.
“Kekhawatiran utama yang perlu segera mendapat perhatian adalah anak-anak telah terpapar setidaknya dua gambar seksual atau erotis seorang pria yang tidak sesuai dengan usianya, menampilkan unsur ‘perbudakan/fetisisme/BDSM’,” kata Will Taylor kepada media lokal yang dilansir dari RT.
Buku yang memiliki usia bacaan 4+ ini menceritakan tentang Milly yang menghabiskan musim panas di pondok Kakek di tepi laut.
Saat suatu hari Milly sedang bermain di loteng, dia menemukan bendera Pride lama milik Kakek dan Kakek. Saat Kakek menjelaskan kepada Milly apa itu Pride, dia dan Milly merencanakan pawai Pride di desa.
Salah satu gambar dalam versi AS menunjukkan dua pria dengan perlengkapan fetish berciuman selama pawai Pride sementara peserta pawai lainnya mengacungkan tanda bertuliskan ‘Yang kita butuhkan hanyalah CINTA.
Taylor mengatakan dia menghubungi pihak sekolah dengan harapan mereka akan meminta maaf, namun hal sebaliknya terjadi ketika pihak sekolah membela tindakan stafnya.
Pihak sekolah mengatakan anak-anak tidak memahami gambar-gambar tersebut dan tidak akan mengetahui bahwa gambar-gambar tersebut bersifat seksual atau erotis. Karena sekolah memutuskan untuk tidak mengeluarkan buku tersebut dari sekolah, Taylor dan istrinya memutuskan untuk mengeluarkan putri mereka dari sekolah.*