Hidayatullah.com–Lebih dari 400.000 anak-anak Afghanistan diperkirakan putus sekolah tahun ini menyusul perang yang berkelanjutan, lapor badan amal Save the Children belum lama ini.
Menurut badan tersebut, kondisi diperparah dengan tindakan Pakistan mengusir dan mengirim pulang sejumlah pengungsi Afghanistan.
Kamis lalu merupakan hari pertama untuk sesi baru persekolahan di Afghanistan, namun sepertiga dari keseluruhan anak-anak berjumlah sekitar 3,7 juta orang tidak dapat hadir ke sekolah, kata kelompok tersebut.
“Hari ini seharusnya menjadi hari yang bahagia di Afghanistan karena anak-anak kembali ke sekolah setelah musim dingin yang panjang ujarnya dikutip Arabnews.
Baca: Karzai Minta Amerika dan NATO Keluar Secepatnya dari Afghanistan
“Sebaliknya hari ini menjadi satu hari ‘tragedi’ kepada jutaan anak-anak yang tidak mampu mendapatkan pendidikan untuk masa depan mereka,” kata Direktur Save the Children Afghanistan, Ana Locsin dikutip Radio Free Europe.
Badan itu memperkirakan lebih 1100 anak akan putus dari dunia sekolah setiap hari tahun ini sekaligus mengungkapkan mereka dijadikan pekerja anak, direkrut oleh kelompok bersenjata, diselundupkan dan menikah awal.
“Semakin lama mereka tercecer dari sistem pendidikan, semakin tipis untuk mereka kembali ke kondisi seharusnya,” kata Locsin.
Tahun lalu menjadi tahun paling banyak kematian untuk anak-anak Afghanistan dengan 923 orang tewas dalam konflik kekerasan dan perang di seluruh negara.
Kondisi makin parah ketika deportasi 600.000 pengungsi Afghanistan oleh Pakistan tahun lalu ketika negara itu tidak mampu menampung mereka.
Sebagaimana diketahui, Afghanistan mengalamai kekacauan pasca invasi Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya tahun 2001 di negeri itu dengan alasan memburu Usamah bin Ladin.*