Hidayatullah.com– Pemerintah China dikabarkan memperpanjang larangan penggunaan iPhone bagi pegawai pemerintah daerah dan karyawan perusahaan milik negara, sehari setelah pegawai pemerintah pusat dilarang untuk membawa gawai tersebut ke tempat kerja.
Sejumlah instansi pemerintah sudah menginstruksikan pegawainya untuk tidak membawa iPhone ketika bekerja dan larangan tersebut kabarnya akan diperluas, lapor media asal Amerika Serikat Bloomberg seperti dilansir The Guardian Jumat (8/9/2023).
Nikkei melaporkan sedikitnya satu BUMN China sudah mengeluarkan larangan membawa iPhone, Apple Watches dan AirPods bagi karyawan yang pekerjaannya berkaitan dengan rahasia perdagangan mulai bulan depan.
Larangan penggunaan produk-produk Apple tersebut diyakini sebagai pertanda Beijing berusaha mengurangi ketergantungannya terhadap produk teknologi AS. China memiliki lebih dari 150.000 perusahaan milik negara (BUMN), yang mempekerjakan lebih dari 56 juta orang pada tahun 2021, menurut laporan media pemerintah.
Pemerintah pusat China telah memberlakukan beberapa pembatasan terhadap penggunaan teknologi buatan luar negeri di tempat kerja yang terkait dengan pemerintah sejak tahun 2018.
Hati Kamis pekan lalu, Wall Street Journal dan Reuters melaporkan bahwa China memperluas larangan penggunaan iPhone oleh pegawai pemerintah, menyuruh para pekerja di instansi pemerintah pusat untuk tidak mempergunakan ponsel-ponsel Apple saat bekerja.
Menyusul kabar tersebut, harga saham Apple menurun lebih dari 6% pada hari Rabu dan Kamis, meskipun naik 1% saat pembukaan perdagangan bursa pada hari Jumat. China adalah salah satu pasar terbesar Apple dan mencakup hampir seperlima pendapatannya. Wilayah Greater China – mencakup China daratan, Hong Kong dan Taiwan – merupakan pasar terbesar ketiga bagi Apple yang menyumbang sekitar 19% dari $394 miliar hasil perdagangannya tahun lalu.
Sampai saat ini produksi Apple masih berpusat di China, dengan sekitar 90% produknya dibuat di negara tersebut. Pemasok Apple yang didirikan di Taiwan, Foxconn, memiliki pabrik besar di Tiongkok dan mempekerjakan lebih dari 1,2 juta orang.
Namun setelah ketidakstabilan politik dan gangguan akibat pandemi, Apple mempercepat rencana pemindahan sebagian produksinya ke negara lain, termasuk Vietnam dan India. Produksi iPhone 14 sudah dipindahkan ke India.
Sebagian analis berpendapat bahwa larangan Beijing terhadap produk Apple adalah bagian dari tindakan balasan, setelah larangan teknologi Huawei oleh Amerika Serikat dan negara lain – termasuk Kosta Rika pekan lalu – dipakai dalam jaringan telekomunikasi 5G nasional.
Sebagaimana diketahui pemerintah AS memberlakukan larangan pemberian izin bagi perangkat elektronik buatan Huawei dan ZTE karena dianggap membahayakan keamanan nasional AS.
Beijing juga melarang perusahaan telekomunikasi di China menggunakan produk dari pabrikan chip asal AS, Micron Technology.*