Hidayatullah.com—Mantan pemimpin teras Al-Qaidah, Usamah bin Ladin, menjalani kehidupan secara sederhana dan berhemat, mengalokasikan semua kemewahan pribadinya untuk menyerang kepentingan Barat dan menyediakan makanan lezat untuk tamu, demikian kata Syeikh Ayman al-Zawahiri.
Dalam video terbaru yang disiarkan secara online bertajuk “Hari-hari bersama imam, Bagian Kedua”, Zawahiri, yang kini diberitakan mengambil alih kepemimpinan Al-Qaidah setelah pembunuhan Usamah setahun lalu oleh Amerika, menceritakan kembali kehidupan pemimpin yang nyaman dengan kehidupan yang sangat sederhana, meski dikenal memiliki kekayaan yang berlimpah.
“Ketika memasuki rumahnya, Anda akan terperanjat. Hiasan rumahnya sangat sederhana, dengan beberapa ranjang kayu dan sedikit perabotan. Jika ia mengundang kami ke rumah, ia akan menjamu kami makan roti, sayur dan nasi – apa saja yang ada ia akan sediakan untuk kami, ” katanya dikutip Reuters, hari Senin, (05/05/2012).
Usamah tewas di Pakistan Mei lalu dalam serangan tengah malam oleh pasukan khusus Amerika Serikat, mengakhiri usaha pemburuannya selama 10 tahun.
“Ia membelanjakan uangnya untuk jihad,” kata Zawahiri, sambil menambahkan Usamah telah menyumbangkan US$ 50.000 (setara (Rp474 juta) untuk membantu membiaya pemboman kedutaan Amerika di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998.
Padahal, menurut Ayman, pada masa itu, Usamah cuma memiliki harta tidak sampai US $ 55,000 (Rp521 juta).
Zawahiri kadang-kadang tertawa ketika mengingat kembali memori bersama Usamah, yang dikatakan mendesak pejuang mujahidin tidak menggunakan listrik sebagai persiapan untuk kesulitan hidup dalam pelarian.
Di balik kesederhanaan kehidupannya, Usamah adalah pria yang sangat pemurah. Dikisahkan, Usamah pernah membeli sekawan domba untuk memasak makanan untuk pengunjung dari Afghanistan.
“Beliau dikenal pemurah dengan tamu. Beliau akan menyembelih ternak untuk mereka dan memberikan mereka makanan yang lezat, “katanya.
Yang jelas, kata Zawahiri, Zawahiri melanjutkan, Usamah rela mengorbankan seluruh hartanya demi perjuangan jihad menghancurkan kekuatan Barat.
Seperti diketahui, Usamah dikabarkan tewas setelah penyerbuan tentara khusus NAVY SEAL Amerika, di kota Abottabad, Pakistan, Mei tahun lalu. Pasca penyerbuan, Amerika dikecam dunia, atas ulahnya yang memperlkukan jasad Usamah secara tidak manusiawi, karena diakui telah dibuang ke laut.*